Direktur Utama Pindad Adik Soedarsono (Foto: Feby/detikFinance)
Bandung - PT Pindad (Persero) selalu mengikuti kaidah dan standar internasional untuk penjualan amunisi, senjata dan kendaraan tempur ke luar negeri. Standar pengiriman pun, dilakukan dengan sangat ketat. Hal ini diambil untuk menghindari penyalahgunaan produk Pindad.
“Mekanisme ekspor senajata itu mengikuti standar dunia. Semua harus lapor,” papar Direktur Utama Pindad, Adik Soedarsono kepada detikFinance di Kantor Pusat Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Rabu .
Adik mencontohkan, saat peristiwa penangkapan kapal pengangkutan senjata buatan Pindad oleh otoritas Filiphina tahun 2009. Pindad saat itu telah mengikuti prosedur internasional dan mekanisme yang diwajibkan pemerintah Indonesia.
Senjata langsung diambil oleh otoritas Mali ke Tanjung Priok Jakarta Utara. Pasca diserahkan ke pembeli, Pindad sudah tidak memiliki kuasa atau kewajiban mengontrol karena sudah diambil alih oleh pemerintah.
“Dia menuduh kita menyelundup ke sana tapi secara kebakaran jenggot itu pemerintah indonesia.Kita diaditsecara SOP, kita sudah menyelesaikan seluruh kewajiban kita. Itu ada di pemerintah,” tambahnya.
Di dalam negeri, Pindad membatasi penjualannya untuk TNI dan Polri. Untuk TNI, produk amunisi, senjata dan perlengkapan militer lainnya tidak bisa dijual-belikan. Sedangkan Polri, dimungkinkan menjual senjata dan amunisi ke pihak lain seperti Bea Cukai dan Lapas.
“Yang kita jual alamatnya ke TNI. Kalau Polri, boleh jual ke Penjara,” tuturnya.
Terkait dugaan bocornya senjata Pindad ke masyarakat. Andik mengakui, ada oknum Pindad yang telah ditangkap melakukan pencurian senjata dari pabrik di Bandung, Jawa Barat. Berangkat dari peristiwa itu, kemudian Pindad melakukan perombakan sistem keamanan dan manajemen pergudangan untuk produk senjata.
“Habis itu kita perketat. Ada orang yang bisa masuk ke darah mana dan ada yang nggak bisa. Dari pagar kita bikin berlapis-lapis dan pasang CCTV. Sekarang kunci dipegang beberapa orang. Kita pisahkan mana barang koponen dan siap jual. Dulu kita samakan. Sakarang kita pisakan, produk dan spare part kita segel di peti. Dulu yang belum jelas (akan dibeli), peti dibuka. Sekarang ada preventif,” tegasnya.
sumber = detik finance
sumber = detik finance
1 comment:
Intelejen Indonesia hrs mengawasi keluar masuknya senjata yg ada di PT Pindad, shg barang akan ketahuaan brg tsb mau kemana tujuannya dan hrs di laporan ke presiden serta pengawasan DPR.
Post a Comment