Padahal, pesawat ini asli bikinan para insinyur Indonesia. Mengapa?
N219
"Tapi, kami tetap optimistis, dan menargetkan tahun 2016 pesawat kebanggaan Indonesia ini harus mulai diproduksi," kata Andi, saat ditemui di acara Penandatanganan MoU Produksi dan Pengembangan Teknologi Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) Wulung, di BPPT, Jakarta, 29 April 2013.
Perkembangan dari pesawat N-219 ini melibatkan PT Dirgantara Indonesia, Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT), Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perhubungan.
"Semuanya saling bekerja sama untuk mewujudkan pesawat berpenumpang 19 orang ini. Pesawat yang membuthukan landasan pendek untuk menjangkau daerah-daerah terpencil," tutur Andi.
"Kami sudah memberikan dukungan dengan melakukan pengujian-pengujian. Kami juga telah membantu mendapatkan pendanaan untuk produksinya. Namun, sampai saat ini belum ada titik terang untuk total pendanaannya," ungkap Marzan.
Dia menjelaskan, mengenai masalah pendanaan memang ada pernyataan-pernyataan dari Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perindustrian yang siap mendukung, tapi mengenai realisasinya, belum ada kepastian.
"Dari hitungan sebenarnya, harga pesawat tidak terlalu mahal, yaitu sekitar Rp38 miliar per unit. Saat ini, sudah ada 35 unit yang dipesan oleh beberapa perusahaan industripenerbangan. Namun, kembali lagi, kami masih kesulitan menyusun skema pendanaan untuk proses produksi," kata Marzan.
No comments:
Post a Comment