Setelah sukses dengan Klewang 63m maka generasi kedua bertambah panjang menjadi 92m dan ganti dengan trimaran corvette dari yang sebelumnya hanya berkelas KCR. Untuk bahan berbasis bahan yang di pakai sukhoi (dimana PT.DI Diberi project oleh sukhoi knappo untuk menyuplai 60% sayap pespur sukhoi su 27-30 dan 35) jadi untuk soal material dan metalurgi, cukup berkonsultasi dengan PT.DI. dimana sayap sukhoi bahannya 70% aluminium mixed dan 30% titanium, di atasi dengan coating dan pelapis anti radar buatan BATAN tetap menjadi stealth.
Menurut berita berita terakhir TNI AL tidak menghendaki klewang diproduksi dengan bahan yang sama dengan klewang pertama. Bagaimanapun juga kapal memakai bahan carbon fiber sangat rentan akan kebakaran
Generasi kedua akan mengakomodasi desain yang lebih besar, dan perubahan signifikan pada propulsi, CMS, rudal SSM, dan dilengkapi VSHORAD, keduanya dengan desain VLS, kandidat pengisi sistem tersebut antara lain Thales, Exocet MM40 Block III, dan Mistral. Dimensi batch II akan nyaris 2x lebih besar dari batch 1. Panjang (preliminary design ) 92 m, bobot 700 ton (sedikit lbh besar dari Visby class swedia).kehadiran Klewang ini betul-betul memberikan efek kejut dan deterrent di kawasan regional. Apalagi setelah penguasaan teknik honeycomb internal hull structure dan passive RAM coating made in Lumajang berhasil diaplikasikan di kapal ketiga akan jadi quantum leap atau lompatan luar biasa bagi penguasaan iptek bangsa Indonesia. Kapal ini akan jadi ujung tombak taktik perang gerilya laut yang cocok diterapkan melawan kekuatan laut yang superior.
Mari kita jaga momentum kejayaan dilaut ini terus terpelihara dan terjaga. NKRI harga mati!
source:militernkri
No comments:
Post a Comment