News in Picture

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Tuesday, October 28, 2014

Cerita Dibalik Cerita Klewang Jilid I


KRI Klewang yang terbakar dibangun lagi dengan penawasan khusus
KRI Klewang merupakan kapal perang TNI AL dari tipe Kapal Cepat Rudal (KCR) Trimaran (tiga lunas) yang merupakan proyek rahasia hasil kerjasama pemerintah Indonesia-Swedia yang dalam hal ini digarap PT Lundin yang berkedudukan di Banyuwangi. Karena tingkat kerahasiannya ini maka tidak banyak informasi yang beredar di media hingga masyarakat, terlebih proyek ini merupakan hasil rekayasa dari putra-putri terbaik bangsa Indonesia yang di dukung BUMN strategis seperti PT DI, PT PAL, PT LEN, dll.
Kapal ini dibuat oleh PT Lundin Industry Invest ( Indonesia’s North Sea Boats) hasil kerjasama desain dengan LOMOcean Design Ltd New Zealand dan yang menarik PT Lundin mengaku belum pernah terjadi sebelumnya bahwa penggunaan carbon foam sandwich dalam skala sebesar ini digunakan diluar Skandinavia. Sejumlah besar material disupplai oleh Gurit-melalui divisi marine di New Zealand (SP – High Modulus)-sementara beberapa bahan mentah dari Gurit berasal dari China dan material karbonnya berasal dari beberapa negara.
Kapal Trimaran KRI Klewang yang terbakar dibangun lagi
Kapal ini merupakan kapal stealth (siluman) karena tidak (atau belum) dapat terdeteksi radar karena menggunakan bahan komposit serat karbon (bukan metal). Struktur komposit serat karbon (CRFP) lebih ringan dari metal namun diklaim 20x lebih kuat daripada baja.
Kapal ini diklaim sebagai satu-satunya kapal trimaran yang berbahan serat karbon (punya AS berbahan baja USS Sea Shadow) dan kapal ini juga disebut oleh media barat sebagai kapal canggih yang diproduksi oleh negara berkembang.
"Saat kapal ini bersandar di Lanal TNI AL Banyuwangi, tiba-tiba muncullah percikan api dan membakar kapal ini serta menenggelamkannya beberapa jam kemudian. Insiden ini terjadi pada tanggal 28 September 2012 di sore hari. Peristiwa ini membuat miris para anggota TNI AL karena terjadi ketika kapal belum genap 1 bulan diresmikan. Insiden ini terjadi pada tahap uji coba akhir sebelum diserahterimakan ke TNI AL selaku operator".
Namun bila kita jeli meneliti lebih seksama ada beberapa kejanggalan baik dari rangkaian peristiwa dan fakta dilapangan , yakni : 

1. Kri Klewang Yang Terbakar ukurannya lebih kecil yakni 50m dibandingkan aslinya 63m

2. Pemerintah tenang-tenang saja dengan kebakaran itu.
3. Tidak ditemukan sisa-sisa material kapal 
4. Tim investigasi tidak pernah datang ke TKP.
5. Kapal ini dibawa keliling indonesia sebelumnya.


Karena KRI Klewang terbuat dari fiberglass / carbo composite tak mungkin terbakarnya asap mengebul. "CARBON COMPOSIT JIKA TERBAKAR APINYA WARNA KUNING"dan jarang ada asap nya
walaupun begitu carbo dapat rentan terbakar hanya saja dalam waktu yang cukup "LAMA" dan sekali lagi carbon kalau terbakar apinya kuning

yang saya amati dari kebakarannya, saya cuma bisa bilang carbon fiber tidak terbakar seperti itu, karna sifat carbon fiber adalah api tidak bisa (atau lebih tepatnya tidak mudah) untuk menembus carbon fiber hingga api tersebut menyembur dengan tekanan 245 Mpa (sebagai info: api dengan tekanan 245 Mpa itu seperti semburan api pada oven tembakau dengan kekuatan sekitar 4,5x lebih kuat dari normalnya) karna itu carbon fiber digunakan dalam industri aviation (yang berkontak langsung dengan temperatur udara mencapai 235 derajat C) dan untuk bahan pelapis anti panas (biasanya ada pada pelapis gagang teflon) 


Yang menjadi tanda tanya adalah kenapa hanya dengan percikan api saja klewang bisa terbakar hebat padahal dalam kelistrikan carbon fiber banyak digunakan pada kontak tegangan tinggi di PLN yang notabenenya selalu memercikkan bunga api, dan seperti kita ketahui klewang terbelah dua hingga mencair saat terbakar, ini malah lebih tidak masuk akal lagi karena carbon sememangnya tidaklah mencair, karna ia bukan senyawa atau unsur pencetak, dalam ilmu teknik, carbon jika terbakar akan kembali menjadi carbon karna ia merupakan senyawa tunggal. dan menurut penglihatan saya api yang ditimbulkan oleh bakaran carbon tidaklah merah seperti itu, itu seperti resin yang terbakar, api dari carbon yang terbakar berwarna kuning dan sedikit pudar pada pangkalnya .
jadi kesimpulannya ada sesuatu yang aneh dengan terbakarnya klewang.



Seperti halnya pengadaan KS, masyarakat Indonesia oleh pemerintah Indonesia dibuat bingung, pusing dan jauh dari harapan yg dikira. Ini rahasia militer tidak akan diumbar sembarangan. Saya tahu ini ada kaitannnya dg taktik strategi militer Indonesia bagi para tetangga utara dan selatan.


Dan lagi : 

1. untuk kapal sekelas KCR, tonasenya hanya 250 ton, terlalu ringan untuk kapal sekelas KCR, idealnya kapal       yang bertonase 250 ton adalah kapal MTB (Missile Torpedo Boat) macam KRI Macan Tutul yang di pakai           Laks. Yos Sudarso pada pertempuran laut aru..



2. Harga 110 miliar rupiah sudah termasuk RnD, harga yang keterlaluan murahnya untuk membangun sebuah 
    KCR Canggih termasuk riset dan pengembangannya...



3. Tidak semua berita baik media kabar/elektronik menyiarkan beritanya, kalaupun ada yang menyiarkan, itupun     menyiarkan dengan setengah hati, asal2an, tidak komplet, simpang siur, bodrex lah pokoknya..



4. waktu kapal terbelah jadi 2, sangat terlihat jelas bahwa TIDAK ADA isi yang berarti dalam bagian kapal alias       KOSONGAN, bahkan mesin pun tidak nampak, padahal mesin&propulsi KRI Klewang DITARGETKAN               berteknologi "Caterpillar" (Magneto-Hydrodynamic propulsion) yang merupakan terknologi propulsi paling 
    senyap di didunia, idealnya propulsi tersebut di pakai untuk propulsi kapal selam modern.. dan mesin tersebut     sangatlah kompleks dan rumit meski ukurannya tidak sebesar mesin konvensional,sangat tidak wajar kalau       tidak terlihat dan ikut meleleh saat terbakar..



Terkadang dalam dunia "persilatan" beberapa teknik "mempertahankan dri" tidak di ungkap semuanya, coba saja contoh : berapa tahun peristiwa TRIKORA telah berlalu namun baru beberapa tahun ini kita tahu bahwa Indonesia memiliki 24 whiskey class pada saat peristiwa tersebut berlangsung...


strategi militer TNI "kamuflase, biarkan lawan lengah, lawan kira kita lemah tetapi bila masuk perangkap totally war. Kita sekarang ibarat punya uang lebih setelah semua anggaran buat kesejahteraan tercukupi. Uang lebih ini telah dibelanjakan alutsista besar2an. 

Klewang memang Kapal Siluman versi Indonesia yang telah memperkuat jajaran TNI AL yang bermarkas di salah satu teluk di wilayah nusantara ini berkumpul dengan saudara-saudaranya dari utara yang menyelam dibawahnya. Klewang 63 M merupakan varian pertama dan telah memasuki layanan sejak 2012 lalu yang telah dikembangkan lagi dengan panjang 92 M untuk menghadapi Zumwalt dari Amerika Serikat, dengan bahan yang berbeda dari pendahulunya.

TNI AL sudah menjadi poros maritim jauh sebelum didengung-dengungkan selama ini, percaya atau tidak itulah TNI khususnya TNI AL dengan segala taktik dan strateginya menuju Blue Water Navy. Salam NKRI.

source : militernkri.blogspot.com
»»  READMORE...

Helikopter Iran Kini Dilengkapi dengan Roket


Panglima Angkatan Darat Iran mengkonfirmasikan pemasangan roket dengan jarak tempuh empat kilometer untuk pertama kalinya pada helikopter tempur.

Tasnim News (11/5) melaporkan, Brigadir Jenderal Ahmadreza Pourdastan mengemukakan hal itu pada acara wisuda 120 taruna pilot dan mengatakan, "Alhamdulillah helikopter-helikopter kita telah dilengkapi dengan roket dan rudal terkontrol dan menurut rencana akan diuji coba dalam manuver Baitul Maqdis di Isfahan."

"Selain itu kita juga telah meng-upgrade senapan gatling dan meningkatkan kemampuan terbang termasuk sistem visi malam hari pada seluruh helikopter kita," tegasnya.

Pada kesempatan itu, Pourdastan juga menegaskan bahwa hingga akhir tahun ini (kalender Persia yang berakhir pada 20 Maret 2015) Iran akan merampungkan pembangunan helikopter produksi nasional yang dilengkapi dengan seluruh sistem dan teknologi militer."(IRIB Indonesia/MZ
)
»»  READMORE...

Tuesday, May 27, 2014

Nanodevice Karya Peneliti Iran Bikin Baterai Lithium Ion Lebih Irit




Seorang ilmuwan Iran Reza Shahbazian-Yassar bersama timnya di Universitas Michigan AS telah membangun sebuah nanodevice yang  menjanjikan pembuatan generasi berikutnya dari baterai lithium ion lebih efisien.

Kantor berita ISNA melaporkan baterai lithium ion saat ini menjadi  jantung energi hampir semua jenis teknologi, dari ponsel ke tablet hingga kendaraan listrik. Kini dinilai menjadi teknologi yang sudah teruji, ringan, tahan lama dan kuat. Tapi belum sempurna.

"Sebuah mobil listrik seperti Nissan Leaf, bisa mencapai 100 mil sekali charge. Untuk menarik pasar harus ditingkatkan menjadi sekitar 300 mil. Kami ingin meningkatkan kekuatan sistem ini," kata Reza Shahbazian-Yassar, seorang profesor teknik mesin di Michigan Technological University.

Kini, Yassar telah mengembangkan perangkat yang memungkinkan peneliti untuk mengembangkan baterai lithium ion generasi berikutnya yang lebih irit.

Penemuan ini telah mendorong permintaan dari industri dan laboratorium nasional yang tertarik menggunakan kemampuan resolusi atomik dalam pengembangan baterai.

"Ini sangat menarik," kata Yassar. "Ada begitu banyak pilihan untuk elektroda, dan sekarang kami memiliki alat baru yang dapat memberi tahu kami apa yang terjadi dengan mereka. Sebelumnya, kita tidak bisa melihat apa yang sedang terjadi, kami hanya menebaknya saja," pungkasnya.(IRIB Indonesia/PH
)
»»  READMORE...

Dua Lagi Capaian Militer Iran Dipamerkan



Iran meluncurkan dua perlengkapan militer baru yang dirancang dan diproduksi di dalam negeri dalam sebuah acara yang dihadiri oleh pejabat militer senior.

Sebuah sistem komando dan kontrol taktis cerdas bernama Basir dan sistem radar baru bernama Matla-ul Fajr adalah dua perangkat keras militer yang diresmikan pada upacara di ibukota, Tehran, pada Ahad (25/5) oleh Panglima Pangkalan Pertahanan Udara Khatam al-Anbiya, Brigadir Jenderal Farzad Esmaeili.

Basir dapat mengumpulkan informasi dari radar pasif dan aktif, termasuk militer dan non-militer, pos-pos pengamatan, serta sistem kontrol dan komando pusat rudal yang berdekatan.

Sistem radar Matla-ul-Fajr dapat mengamankan komunikasi taktis berkelanjutan dan suara mentransfer dan data antara unit pertahanan udara dan kontrol dan pusat komando .

Sistem ini juga dapat menyusun informasi , dan mempercepat kecepatan dan ketepatan sistem anti-pesawat mengenai transfer data radar dari medan pertempuran

Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah mengukri prestasi besar di sektor pertahanan dan mencapai swasembada dalam memproduksi peralatan penting dan sistem militer.

Republik Islam telah berulang kali mengatakan kekuatan militernya tidak menimbulkan ancaman bagi negara-negara lain, karena doktrin pertahanan berdasarkan pada asas pencegahan.(IRIB Indonesia/MZ
)
»»  READMORE...

Monday, May 26, 2014

Rusia Tambah 16 MiG-29SMT pada 2015-2016

MiG-29SMT

Enam belas jet tempur multiperan MiG-29SMT Fulcrum akan bergabung dengan Angkatan Udara Rusia pada rentang 2015-2016 di bawah kontrak yang sudah disepakati sebelumnya, Direktur Jenderal perusahaan MiG, Sergei Korotkov mengatakan saat pameran senjata KADEX 2014 di Astana, Kazakhstan, Sabtu, 24 Mei 2014.

"Kami harus menyelesaikan kontrak (pengiriman) pada tahun 2016. Delapan pesawat akan dikirim pada tahun depan dan delapan lainnya pada 2016," Korotkov mengatakan.

Dilaporkan sebelumnya bahwa Departemen Pertahanan Rusia dan perusahaan MiG telah menandatangani kontrak untuk pengadaan 16 MiG-29SMT senilai 17 miliar rubel (USD 500 juta). Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa kontrak pembelian tersebut sudah fasilitas pelayanan dasar dan peralatan pemantauan dan dukungan lainnya.

Menurut Korotkov, pengadaan 16 jet tempur MiG-29SMT ini ditujukan untuk tetap menjaga variasi tempur Angkatan Udara Rusia. Angkatan Udara Rusia sebelumnya telah menerima 18 jet tempur MiG-29SMT pada 2009-2010. "Pesawat-pesawat terbukti baik dioperasikan dan memiliki jangkauan yang signifikan ditambah dengan penggunaan senjata modern untuk menghancurkan target udara dan darat," katanya.

Mengomentari soal kontrak, Wakil Menteri Pertahanan, Yury Borisov, mengatakan bahwa pembelian atau kepercayaan Rusia ini akan menjadi batu loncatan atau semangat bagi perusahaan MiG untuk mengembangkan jet tempur yang lebih baik lagi, seperti MiG-35.

MiG-29SMT adalah versi yang lebih modern dari MiG-29, jet tempur untuk garis depan pertempuran. Pesawat ini bisa dilengkapi dengan berbagai rudal udara ke udara dan rudal udara ke permukaan dan senjata-senjata lain yang akan membuatnya efisien dalam menghancurkan target udara, darat dan objek yang berlayar di laut.

Dilaporkan bahwa efisiensi tempur MiG-29SMT telah meningkat tiga kali lipat dibandingkan dengan MiG-29 versi standar, dan biaya pengoperasiannya pun telah berkurang menjadi sekitar 60 persen saja, Interfax melaporkan. (Voice of Russia).

Gambar MiG-29SMT: Alex Beltyukov - RuSpotters Team
»»  READMORE...

Indonesia Berpeluang untuk Dapatkan Kapal Selam Canggih dari Perancis

MESMA-Teknolgi sistem propulsi-bebas udara (air-independent propulsion. AIP) dari DCNS, Prancis yang memungkinkan kapal menyelam di bawah permukaan air selama tiga minggu tanpa muncul ke permukaan air untuk pengisian baterai dan tidak mengeluarkan buangan panas (image : DCNS)

Jakarta, DMC – Pemerintah Indonesia dan Perancis dalam suatu forum bilateral “Indonesian-French Defense SMEs Bilateral Forum (First Edition)” membahas kemungkinan Indonesia untuk mendapatkan kapal selam dengan teknologi yang sangat canggih (sophisticated).  Hari pertama forum bilateral, Rabu (21/5), diisi dengan seminar tentang “Peluang Kerjasama Industri Pertahanan Indonesia-Perancis dan pembahasan atau diskusi mengenai kapal selam litoral dalam waktu bersamaan (paralel)”. 


Untuk itulah forum bilateral ini diselenggarakan untuk mengkaji dengan seksama segala kemungkinan teknologi kapal selam litoral ini dalam menutup celah pertahanan Indonesia yang berkaitan dengan peta dan kondisi perairan Indonesia. Apakah memang harus menggunakan kapal selam dalam menjaga laut dangkal atau cukup dengan sarana pertahanan yang lain?


Mengingat dua pertiga wilayah Indonesia adalah perairan, pengetahuan tentang hal-hal yang berhubungan dengan pemetaan laut adalah esensial. Bagaimana keadaan hidrografi, tingkat kedalaman, kuat dan arah arus setiap musim dan perubahannya harus dipelajari dengan seksama dalam konteks pertahanan. 


Hal ini akam melahirkan operation requirement baik untuk laut dangkal dan laut dalam. Misalnya laut yang dangkal akan menuntut kelincahan atau manuver dari kapal selam untuk menghindari pemantauan atau deteksi dari udara sehingga timbullah kekhususan operasional. Oleh karena itu maka dalam menghitung postur kemampuan perang tidak hanya berdasarkan kekuatan an sich tetapi juga berdasarkan kemampuan dan gelar. 


Sementara itu ketua delegasi Perancis Admiral (Navy) Jean Claudelle dalam kesempatan tersebut menyatakan bahwa Perancis merupakan salah satu negara di Eropa yang sangat mendukung industri pertahanan yang berdasarakan pada sistem pertahanan otonomi dan kedaulatan. Dalam 50 tahun terakhir ini bidang industri dan peralatan pertahanan serta persenjataan Perancis menjadi hal yang sangat penting. 


Hal ini memberikan peluang bagi pemerintah Perancis dan industri pertahanannya kemampuan untuk mengembangkan peralatan dan semua spesifikasi operasionalnya seperti untuk angkatan laut, angkatan udara, helikopter, satelit, missile antar negara dan antar benua. 


Seperti diketahui kekuatan persenjataan dan pertahanan Perancis saat ini tersebar di Afrika Selatan, Mali, Guinea dan benua Afrika secara otonom dengan mitra atau partner  Perancis tanpa melibatkan kekuatan besar atau super power lainnya. Kemampuan ini menjadi suatu hal yang unik di benua Eropa. Diharapkan hal ini dapat menarik Indonesia sebagai partner Perancis yang menganggap kedaulatan wilayah sebagai sesuatu yang penting.  


Seminar yang diselenggarakan Kemhan RI dan The French Defense Procurement Agency (DGA) diikuti oleh berbagai perusahaan yang bergerak di bidang industri pertahanan Perancis seperti Airbus Helicopters, DCNS, EADS, MBDA Missile Systems, Thales dan perusahaan terkemuka Perancis lainnya. Pada hari kedua rangkaian kegiatan, Kamis (22/5), delegasi peserta dari Perancis bertolak ke Bandung untuk mengunjungi PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia.


(DMC)
»»  READMORE...

Produk-produk Militer yang akan Dibuat RI di Masa Depan

Produksi propelan, tank (medium), kapal selam, IFX (jet tempur), misil, roket, fregat.http://images.detik.com/content/2014/05/26/1036/tankpindad.jpgJakarta ★ Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengembangkan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) di masa depan. Langkah ini untuk menciptakan kemandirian pemenuhan alutsista dari industri pertahanan dalam negeri.

Staf Ahli Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) Badan Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga Silmy Karim mengatakan pemerintah Indonesia memiliki 7 program penguasaan alutsista. Program tersebut sedang dan terus berlangsung, termasuk melibatkan negara asing dan BUMN Indonesia.

"Jadi program nasional ada 7. Pertama produksi propelan (bahan baku roket), tank (medium), kapal selam, IFX (jet tempur), misil, roket, fregate. Itu 7 program masih berjalan," kata Silmy di Kementerian Pertahanan Jakarta, Senin (26/5/2014).

BUMN strategis yang digandeng antara lain: PT Dahana (Persero), PT PAL (Persero), PT Pindad (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero) hingga PT LEN (Persero). Upaya menggandeng BUMN agar ada transfer teknologi dari negara mitra terhadap BUMN strategis.

Pengembangan alutsista di dalam negeri juga memiliki banyak manfaat. Disamping menghidupkan industri pertahanan dalam negeri, juga mampu menghemat devisa dan pajak akibat impor alutsista per tahun.

"Yang jelas anggaran pertahanan kisarannya meningkat terus. Setidaknya 30% untuk belanja alutsista. Keunggulan lain dari sektor pajak, alih teknologi, penguasaan SDM, kemudian kemandirian alutsista," jelasnya.

Produk-produk yang dikembangkan dan sedang berjalan seperti medium tank. Pengembangan medium tank ini melibatkan PT Pindad dan pemerintah Turki. Turki dinilai memiliki kapasitas mengembangkan dan memproduksi medium tank canggih.

"Ini progres dengan Turki. Turki punya ahli. Dia punya perusahaan ahli bikin tank," jelasnya.

Sedangkan untuk kapal perang, RI melalui PAL menggandeng perusahaan Belanda mengembangkan dan memproduksi kapal jenis Perusak Kawal Rudal (PKR) atau Fregate. PAL juga berkerjasama dengan Korea Selatan mengembangkan dan memproduksi kapal selam di Surabaya, Jawa Timur.

Selain kapal, program lainnya adalah pengembangan jet tempur. Untuk pengembangan ini, Indonesia menggendeng Korea Selatan. Program tersebut bernama Korea Fighter experiment/Indonesia Fighter experiment (KFX/IFX). Pesawat tempur ini merupakan generasi 4.5 atau pesaing dari F16 versi terbaru. Pengembangan ini melibatkan PT Dirgantara Indonesia.(feb/hen)


»»  READMORE...

PT DI Akan Miliki Hak Cipta Atas Rancangan Heli Anti Kapal Selam

PTDI akan memiliki hak cipta rancangan helikopter AS565 Panther dengan teknologi sonar anti kapal selam (photo : Airbus Helicopter)

PTDI Rancang Helikopter Khusus Anti Kapal Selam

Jakarta -Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pabrikan pesawat dan helikopter, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mampu merancang konsep helikopter super canggih. PTDI memiliki rancangan helikopter yang dilengkapi teknologi sonar anti kapal selam. Sonar ini mampu mendeteksi keberadaan kapal selam.


“Karena ini konsep dari PTDI jadi yang copy right atau hak cipta adalah PTDI,” kata Direktur Utama PTDI (Persero) Budi Santoso kepada detikFinance saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta Selasa (20/5/2014)

Pengembangan helikopter ini bermula ketika TNI AL ingin memiliki helikopter super canggih namun harus berukuran relatif kecil dan bisa mendarat di kapal perang tipe Frigate terbaru. Alhasil PTDI mencari cara agar bisa membuat helikopter berukuran sedang yang bisa mendarat di deck kapal perang namun mampu memiliki teknologi anti kapal selam.

Biasanya teknologi kapal selam ini ditemui dan terpasang pada helikpter berukuran besar. PTDI menggandeng produsen helikopter yakni Eurocopter dan produsen sonar dunia untuk memproduksi helikopter medium dengan teknologi sonar anti kapal selam. Proses merancang helikopter ini memerlukan waktu 2 tahun.

“Waktu kita (pemerintah) beli kapal Fregate buatan Belanda Ahmad Yani class). Itu yang sudah datang. Itu deck load hanya 5 ton jadi kita harus cari helikopter bobot 5 ton dengan senjata yang canggih. Orang mengatakan saya punya sonar bagus tapi helikopternya yang gede-gede. Nggak mungkin (untuk heli sedang). Akhirnya pakai sonar kelas lebih rendah. Kalau sonar long range itu frekuensi rendah. Dia antene gede,” terangnya.

Akhirnya lahir helikopter pertama di kelas medium yang memiliki teknologi sonar anti kapal selam. Teknologi ini dikembangkan pada jenis Helikopter AS565 Panther. Meski tidak memproduksi helikopter dan sonar, namun PTDI memiliki hak cipta rancangan helikopter AS565 Panther dengan teknologi sonar anti kapal selam tersebut.

“Buat kami ini pertama. Bagi pabrik helikopter ide pertama dan ternyata feasible untuk dikerjakan. Yang bikin sonar, dia bilang ini pertama kali dia akan pasang sonar di helikopter ini (medium),” ujarnya.

Helikopter AS 565 Panther telah dipesan TNI AL sebanyak 11 unit. Dari 11 unit tersebut, sebanyak 2 unit dilengkapi teknologi sonar anti kapal selam dan 9 tidak dilengkapi namun memiliki kemampuan untuk sewaktu-waktu dipasang teknologi anti kapal selam.

“Tahap pertama 11, namun yang pakai sonar ada 2. Itu delivery terakhir,” tegasnya.
»»  READMORE...