Informasi Seputar Teknologi Komputer Alutsista Militer Indonesia dan Dunia
News in Picture

Sang Badak Andalan Pindad
Setelah melewati masa pengembangan yang panjang, Pindad akhirnya melansir panser kanon yang kemudi...

Peluru yang bisa berubah arah
Aku tidak tahu apa yang Anda bayangkan ketika Anda berpikir tentang masa depan teknologi milite...

MENGINTIP PABRIK ALUTSISTA PINDAD
Alutsista Made In Indonesia Senjata varian terbaru Pindad kini dipakai oleh pasukan e...

Klewang Class Fregat Lewat, Zumwalt Minggat
Bila masyarakat dunia kawatir akan perkembangan militer China tentulah sangat beralasa...

US allocates $100 million for Russian rocket engine replacement
File image: RD-180 engine. The US Senate Committee on Armed Services has approved a plan to...

ZBD-05 Amphibious Infantry Fighting Vehicle, China
ZBD-05 is an amphibious infantry fighting vehicle produced by China North Industrie...

Tank Ringan Amphibi 2S25 Sprut-SD Pendamping BMP-3F
Tank Ringan Amphibi PT-76 milik TNI AL memasuki usia tua meskipun berbagai perbaikan dan...

Jelang Indo Defence 2014, SAAB JAS 39 Gripen NG dan Eurofighter Typhoon Bersaing Rebut Perhatian
Ajang pameran militer tahunan yang diselenggarakan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, Indo Def...
Saturday, May 4, 2013
Pasukan Gabungan TNI Hancurkan Kekuatan Musuh
Norway Invests $750 Million Modernizing and Expanding CV90 Fleet
Kirim Astronot ke Luar Angkasa, AS Numpang Rusia
NASA harus bayar Rp4 triliun untuk 6 orang astronot.
Astronot-astronot yang bekerja di International Space Station(nasa.gov)
Artinya, Rusia menjadi satu-satunya negara yang bisa mengirimkan astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Kepala NASA, Charles Bolden mengatakan, penyebab NASA tidak bisa mengirimkan astronot ke luar angkasa adalah minimnya dana yang diberikan oleh pemerintah Barack Obama.
"Sampai tahun 2017, NASA tidak akan bisa mengirimkan awaknya ke luar angkasa," kata Bolden, dilansir CSMonitor, 2 Mei 2013.
Kongres AS memang tidak menyetujui pengeluaran anggaran untuk proyek pengiriman awak NASA ke luar angkasa. "Penolakan dana ini akan menimbulkan dampak pada program-program luar angkasa NASA," ujar Bolden.
Beruntung
Untuk tetap bisa mengirimkan astronotnya ke Stasiun Luar Angkasa, NASA akhirnya membuat kesepakatan dengan Badan Antariksa Rusia untuk menerbangkan astronot dengan menggunakan pesawat ruang angkasa Soyuz.
Dalam kontrak dengan Rusia, NASA akan mengirimkan enam astronotnya pada tahun 2016 dan 2017. Rusia pun meminta bayaran sebesar US$424.000.000, setara Rp4 triliun untuk enam orang astronot.
Artinya, satu orang astronot harus membayar US$70 juta atau sekitar Rp688 miliar. Harga tersebut telah dinaikkan Rusia, dari sebelumnya per US$65 juta, setara Rp632 miliar, per astronot.
Tidak hanya menerbangkan astronot-astronot NASA, Rusia juga diketahui bekerja sama dengan sejumlah negara Eropa, Kanada, dan Jepang untuk pengiriman astronot ke luar angkasa.
Korea Selatan beli 36 helikopter serang AH-64 Apache
... kehadiran AH-64E Apache Guardian itu, Korea Selatan semakin percaya diri menghadapi provokasi Korea Utara... "
Badan itu menolak merinci harga dan hanya mengatakan perjanjian itu termasuk alih teknologi tetapi kantor berita Yonhap mengatakan proyek itu akan menelan biaya 1,8 triliun won atau 1,5 miliar dolar Amerika Serikat.
Korea Selatan akan merupakan negara keempat membeli helikopter bermesin dua itu setelah Amerika Serikat, Taiwan dan Arab Saudi, kata Yonhap.
Helikopter itu akan menggantikan satu armada helikopter AH-1 Cobra yang telah beroperasi selama puluhan tahun di Korea Selatan, kata para pejabat DAPA.
AS luncurkan skuadron gabungan helikopter dan "drone"
Skuadron berkekuatan 140 pelaut yang menyebut dirinya Magicians ini akan mengoperasikan kapal perang di lepas pantai yang ukurannya lebih kecil dan lebih cepat dibandingkan destroyer dan kapal induk.
"Kami telah menggunakan destroyer-destroyerberharga jutaan dolar AS untuk memburu para pembajak Somalia," kata Laksamana David Buss seperti dikutip Reuters.
"Pendekatan ini dirancang untuk lingkungan dekat pantai yang berdasarkan pengalaman kami menjadi tempat ancaman-ancaman paling sering muncul."
Pendekatan ini menggabungkan helikopter-helikopter MH-60 Romeo yang digunakan Angkatan Laut, dengan pesawat tak berawak MQ-8 Fire Scout buatan Northrop Grumman.
Jika helikopter-helikopter itu dirancang untuk operasi anti kapal selam dan kapal perang serta SAR, maka Fire Scout akan digunakan untuk pengamatan, mencirikan target dan mengumpulkan informasi.
Pesawat tak berawak ini dikendalikan dua pilot jarak jauh di darat atau di atas kapal perang dari jarak 110 mil. Pesawat ini bisa mengudara selama delapan jam, sedangkan helikopter hanya bisa mengudara maksimal 3,3 jam.
Angkatan Laut AS mengujicoba Fire Scout sejak 2007 dan menggelarkannya sejak 2009, untuk memerangi operasi antinarkoba di Afghanistan.
Pada 2012, dua pesawat ini jatuh sehingga harus di-grounded. Satu pesawat lainnya ditembak jatuh Libya pada 2012.
"Daya tahan terbang Fire Scout yang bisa sampai delapan jam, membuat helikopter bisa kembali ke pangkalan untuk mengisi bahan bakar, dipersenjatai lagi dan ditambah lagi awaknya selagi Fire Scout menjalin kontak," kata Buss seperti dilaporkan Reuters.
"Israel – an unmanned air systems (UAS) super power”
Dua Kapal Jenis PC-43 Perkuat Jajaran TNI AL
TNI AL mengalami peningkatan signifikan dalam hal penambahan peralatan baru. Beberapa waktu lalu sejumlah kapal dan helikopter baru telah memperkuat jajaran TNI AL. Sebagian besar kapal baik untuk jenis Kapal Rudal Cepat, LPD, maupun patroli cepat adalah hasil produksi dalam negeri yang kualitasnya tidak kalah dengan buatan luar negeri.

Armada Pesawat Tempur TNI-AU Lancarkan Serangan Udara Di Asembagus Situbondo
![]() |
Pesawat-pesawat tempur TNI AU yang terlibat dalam Latgab TNI berhasil membombardir target penembakan pada latihan pra Latgab TNI yang disaksikan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wapres RI Budiono, Panglima TNI serta para pejabat teras TNI dan perwakilan Negara sahabat serta media di lokasi latihan Asembagus Situbondo, Jumat (3/5/2013).
Pesawat-pesawat TNI AU ini berada dibawah Komando Tugas Udara Gabungan yang dipimpin Pangkoopsau II Marsda TNI Agus Supriatna dalam operasi udara mendukung Kampanye militer dibawah Komando Gabungan TNI. Kogasudgab membawahi lima Satgas yaitu Satgas Tempur, Satgas Dukungan Tempur, Satgas Paskhas, Satgas Hanud (Pertahanan Udara) dan Satgas Info untuk melaksanakan Operasi Informasi.
Kegiatan operasi udara dimulai pada pukul 06.15, empat pesawat Hawk dari Skadron Udara 1 Lanud Supadio Pontianak masing-masing membawa dua buah bom MK-82 (250 kg) melakukan Serangan Udara Langsung (SUL) pada sasaran di pantai Asembagus untuk memuluskan operasi pendaratan amfibi. Pada pukul 06.35 empat pesawat Hawk dari Skadron Udara 12 Pekanbaru dengan bom MK-82 melakukan Serangan Udara Langsung untuk mendukung penerjunan 600 personel TNI dalam operasi serbuan Linud (Lintas Udara) Gabungan.
Penerjunan dilakukan pada pukul 06.45 yang terdiri dari 520 personel Kostrad dan 80 personel Paskhas TNI AU menggunakan 10 pesawat C-130 Hercules dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma dan Skadron Udara 32 Lanud Abdurachman Saleh Malang.
Pukul 09.30 pesawat Boeing 737 Intai Strategi Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar melakukan pengintaian pada sasaran yang disusul dengan penembakan oleh pesawat-pesawat tempur terdiri dari empat F-16 Fighting Falcon masing-masing membawa rudal canggih AGM 65G "Maverick", dilanjutkan dengan pemboman area oleh empat Su-27yang masing-masing membawa 18 bomb OFAB 100-120 dan dikawal oleh dua pesawat F-5 Tiger yang membawa rudal udara ke udara AIM-9 "Sidewinder". Sebagai penutup tiga pesawat terbaru TNI AU EMB 314 Super Tucano yang menggotong Bom MK-82 melakukanBantuan Tembakan Udara (BTU) pada pasukan darat gabungan dengan ketepatan perkenaan yang mengagumkan.
Dalam latihan gabungan ini, untuk pesawat tempur seperti F-16 Fighting Falcon, F-5 Tiger, SU 27/30 Sukhoi dan Hawk 100/200 Take off dan Landing dari Lanud Iswahjudi Madiun yang merupakan Markas Komando Satuan Tugas Tempur (Satgaspur), sedangkan pesawat tempur taktis terbaru TNI AU yaitu EMB 314 Super Tucano Take off dan Landing dari Lanud Abdurachman Saleh Malang. Sementara dua pesawat helikopter NAS-332 dan satu SA-330 Puma melakukan SAR tempur yang dikawal dua pesawat Hawk 100/200 Skadron Udara 1 "Elang Khatulistiwa" Lanud Supadio.
Dalam mendukung Latgab TNI tahun 2013, TNI AU menyiapkan 62 pesawat yang merupakan 91% dari sasaran kesiapan yang meliputi pesawat tempur SU-27/30 Sukhoi, F-16 Fighting Falcon, F-5 Tiger, Hawk 100/200, EMB-314 Super Tucano. Pesawat Intai B-737 Patmar, Pesawat angkut C-130 Hercules, B-737 VIP, Fokker-28, CN-235, C-295, C-212 Aviocar, pesawat helicopter terdiri dari SA-330 Puma, NAS-332 Super Puma dan EC-120 Colibri sebagai pesawat dukungan VIP dan SAR Tempur.
www.poskotanews.com
Friday, May 3, 2013
Congress to Army: Why buy Apaches that can’t fly?
Read more: http://defensetech.org/2013/04/29/congress-to-army-why-buy-apaches-that-cant-fly/#ixzz2S1NFIWpq
Defense.org
Peluru kendali (Rudal)
Peluru kendali balistik
Jenis peluru kendali
Peluru kendali jelajah
Peluru kendali anti-kapal
- Boeing Harpoon (USA) - 221 kg warhead, 93-315 km range depending on platform
- C-802/YJ-82 CSS-N-8 'Saccade' (China) - 165 kg warhead, 500+ km range
- Exocet (France) - 165 kg warhead, 70-180 km range
- RBS-15 (Sweden) - 200 kg warhead, 200 km range
- Sea Eagle (UK) - 230 kg warhead, 110+ km range
- Kh-35 (Rusia) - 1645 kg warhead, 130 km range
Peluru kendali darat ke udara
Peluru kendali udara ke udara
Peluru kendali anti-tank
Peluru kendali anti-balistik
Peluru kendali anti-satelit
Joint Direct Attack Munition (id:Mesiu Serangan Langsung Gabungan)
- GBU-29 250-lb MK-81
- GBU-30 500-lb MK-82
- GBU-31 2000-lb MK-84 or BLU-109
- GBU-32 1000-lb MK-83
- GBU-35 1000-lb BLU-110
- GBU-38 500-lb MK-82