New satellite imagery indicates North Korea has been testing the engine for an inter-continental ballistic missile, a US think-tank said Friday, amid concerns the North is also preparing a nuclear test.
The US-Korea Institute at Johns Hopkins University said images of the North's main rocket launch site suggested one "and maybe more" tests of what is probably the first stage of a KN-08 road-mobile ICBM.
With this latest activity, three KN-08 rocket engine test series have been identified for the first and possibly second stages dating back to mid-2013, the institute said on its closely followed website, 38 North.
"As this effort progresses, the next technically logical step in the missile's development would be a flight test of the entire system," it said.
North Korea successfully put a satellite into orbit in December 2012 on a rocket -- the Unha 3 -- that Pyongyang said was designed for purely scientific missions.
The international community said the launch was a disguised ballistic missile test and the UN Security Council tightened existing sanctions as a result.
The Unha-3 stood 30 metres high, and the 38 North post said the satellite images showed the gantry at the Sohae launch site was being modified to take larger rockets of up to 50 metres in height.
"Construction may not be completed until early summer, effectively preventing a launch from the facility in the meantime," it said.
The signs of engine testing come amid concerns that the North is on the verge of carrying out a fourth nuclear test in the face of stern international opposition.
Separate satellite imagery of the North's main Punggye-ri nuclear test site has shown stepped-up activity consistent with preparations for a test.
Missile delivery has often been cited as the main weakness of the North's nuclear weapons programme which, after three tests, is believed to be close to mastering the key technology of warhead miniaturisation.
The successful 2012 satellite launch caused serious concern, but experts stressed that it lacked the re-entry technology needed to bring an ICBM down onto a target.
Models of the road-mobile KN-08 missile have been given pride of place in North Korean military parades in 2012 and in July last year.
But several experts ridiculed the models, with at least one respected aerospace engineer labelling them technically preposterous and a "big hoax".
If there is disagreement over how close the North might be to a reliable, working ICBM, there is no doubt that developing one is a national priority.
And a successful test of such a missile would take the nuclear threat posed by the North to an entirely new level.
|
Informasi Seputar Teknologi Komputer Alutsista Militer Indonesia dan Dunia
News in Picture

Sang Badak Andalan Pindad
Setelah melewati masa pengembangan yang panjang, Pindad akhirnya melansir panser kanon yang kemudi...

Peluru yang bisa berubah arah
Aku tidak tahu apa yang Anda bayangkan ketika Anda berpikir tentang masa depan teknologi milite...

MENGINTIP PABRIK ALUTSISTA PINDAD
Alutsista Made In Indonesia Senjata varian terbaru Pindad kini dipakai oleh pasukan e...

Klewang Class Fregat Lewat, Zumwalt Minggat
Bila masyarakat dunia kawatir akan perkembangan militer China tentulah sangat beralasa...

US allocates $100 million for Russian rocket engine replacement
File image: RD-180 engine. The US Senate Committee on Armed Services has approved a plan to...

ZBD-05 Amphibious Infantry Fighting Vehicle, China
ZBD-05 is an amphibious infantry fighting vehicle produced by China North Industrie...

Tank Ringan Amphibi 2S25 Sprut-SD Pendamping BMP-3F
Tank Ringan Amphibi PT-76 milik TNI AL memasuki usia tua meskipun berbagai perbaikan dan...

Jelang Indo Defence 2014, SAAB JAS 39 Gripen NG dan Eurofighter Typhoon Bersaing Rebut Perhatian
Ajang pameran militer tahunan yang diselenggarakan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, Indo Def...
Saturday, May 3, 2014
Images suggest N. Korea testing ICBM engine: US think-tank
Common Anti-air Modular Missile (CAMM) Assessed as Rapier FSC Replacement
PT. DI Akan Bangun Helikopter AKS TNI AL
Bahkan PT DI ikut merekomendasikan nama helikopter tersebut ke Kementerian Pertahanan. "Helikopter ini paling cocok untuk TNI AL," kata Direktur Teknologi Penerbangan PT DI Andi Alisjahbana melalui pesan pendek kepada Tempo, Rabu, 30 April 2014.
Alasannya, helikopter Panther ini sangat cocok dioperasikan di atas dek kapal perang. Bahkan, helikopter ini sudah digunakan oleh pasukan penjaga pantai Amerika Serikat atau US Coast Guard.
Alasan lain, PT DI sudah menjalin kerja sama dengan pabrikan Eurocopter sejak 1974. Saat ini, PT DI memegang lisensi perakitan helikopter produksi Eurocopter Superpuma, Fennec, dan BO 105.
Selain itu, PT DI baru saja mendapat lisensi pembuatan helikopter Dauphin yang belum lama ini sudah diserahkan ke Badan SAR Nasional. "Helikopter Panther itu cuma nama militer dari Dauphin," katanya. Walhasil, PT DI mampu membuat helikopter Panther yang tak jauh beda dengan Dauphin.
Untuk Panther versi militer, Andi melanjutkan, PT Dirgantara Indonesia siap memasangkan alat khusus untuk memburu kapal selam musuh yang disebut dipping sonar. Alat tersebut merupakan radar pencari kapal selam yang digunakan di dalam air. Sonar ini menangkap suara pergerakan mesin dan baling-baling kapal selam di dalam air.
"Disebut dipping karena alat ini dipasang di helikopter lalu ketika hovering (melayang), alat itu diturunkan masuk ke dalam air untuk bisa mendeteksi suara kapal selam," katanya.
Sayangnya, Andi belum mau membicarakan nominal harga helikopter anti-kapal selam Panther. Namun sumberTempo di Kementerian Pertahanan mengatakan per unit helikopter Panther dihargai US$ 21,27 juta. "Rencana pembelian antara 11-16 unit," kata seorang sumber yang enggan disebut namanya.
Daftar Negara Pemilik dan Produsen Peluru Kendali Udara ke Darat
Negara Pemilik Rudal Udara ke Darat
|
Argentina
- MP-1000 Martín Pescador
- AS-25K
Perancis
- MBDA AS 30
- MBDA Apache
- MBDA Exocet
Perancis/ UK(Inggris)
- Brimstone
- Storm Shadow
Jerman
- Taurus KEPD 350
- AGM Armiger
- PARS-3
- Euromissile HOT
India
- BrahMos
- Nag
Irak
- Al Quds
Norwegia
- Penguin missile
- Joint Strike Missile
Pakistan
- H2 Missile
- H4 Missile
- Baktar-Shikan
- Babur missile
- Hafr
Afrika Selatan
- Mokopa
Swedia
- RBS 15
UK (Inggris)
- Blue Steel missile
- Brimstone missile
- Green Cheese missile
- AGM-48 Skybolt
- ALARM
USA
- AGM-12 Bullpup
- AGM-22
- AGM-28 Hound Dog
- AGM-45 Shrike
- AGM-48 Skybolt
- AGM-53 Condor
- AGM-62 Walleye
- AGM-63
- AGM-64 Hornet
- AGM-65 Maverick
- AGM-69 SRAM
- AGM-76 Falcon
- AGM-78 Standard ARM
- AGM-79 Blue Eye
- AGM-80 Viper
- AGM-83 Bulldog
- AGM-84 Harpoon
- AGM-86 CALCM
- AGM-87 Focus
- AGM-88 HARM
- AGM-112
- AGM-114 Hellfire
- AGM-122 Sidearm
- AGM-123 Skipper
- AGM-124 Wasp
- AGM-129 ACM
- AGM-130
- AGM-131 SRAM II
- AGM-136 Tacit Rainbow
- AGM-137 TSSAM
- AGM-142 Have Nap
- AGM-153
- AGM-154 JSOW
- AGM-158 JASSM
- AGM-159 JASSM
USSR/Rusia
- AS-1 'Kennel' (KS-1 Kometa)
- AS-2 'Kipper' (K-10S Yen)
- AS-3 'Kangaroo' (H-20)
- AS-4 'Kitchen' (H-22 Burya)
- AS-5 'Kelt' (H-11/KSR-2)
- AS-6 'Kingfish' (H-26/KSR-5)
- AS-7 'Kerry' (H-66, H-23 Grom)
- AS-8 (9M114V Sturm-V)
- AS-9 'Kyle' (H-28)
- AS-10 'Karen' (H-25)
- AS-11 'Kilter' (H-58 Izdeliye)
- AS-12 'Kegler' (H-25MP, H-27PS)
- AS-13 'Kingbolt' (H-59 Ovod)
- AS-14 'Kedge' (H-29)
- AS-15 'Kent' (H-55/H-65S Izdeliye)
- AS-16 'Kickback' (H-15)
- AS-17 'Krypton' (H-31)
- AS-18 Kazoo (H-59M Ovod-M)
- AS-19 'Koala' (P-750 Grom)
- AS-X-19 'Koala' (3M25A Meteorit-A)
- AS-20 'Kayak' (H-35/H-37 Uran)
- AS-X-21 (Kh-90 Gela)
Bagaimana Pistol Bekerja
2. Laras (barrel). Berfungsi sebagai pemandu peluru agar melesat lurus saat ditembakkan.
3. Pelatuk. Sebagai pengontrol momen penembakan.
Terbuat dari logam solid (biasanya Timah) yang berfungsi sebagai proyektil penghantam target.
Berfungsi sebagai induk dari keseluruhan sistem cartridge.
3. Propelant
Sebagai sumber bahan bakar gas pendorong. Teknologi awal yang diterapkan pada senjata api, umumnya memakai bubuk mesiu hitam (black powder) yang menghasilkan sisa pembakaran 55% gas dan 45% asap.
0-10% dibutyl phthalate,
0-10% polyester adipate,
0-5% rosin,
0-5% ethyl acetate,
0.3-1.5% diphenylamine,
0-1.5% N-nitrosodiphenylamine,
0-1.5% 2-nitrodiphenylamine,
0-1.5% potassium nitrate,
0-1.5% potassium sulfate,
0-1.5% tin dioxide,
0.02-1% graphite,
0-1% calcium carbonate,
dan sisanya adalah nitrocellulose
Senyawa logam yang sangat sensitif memantikkan api bila terkena hentakan. Komposisinya adalah Timah azide dan Potasium klorat yang ditanam dalam perunggu.
Peluang Mesin Waktu dan Neutrino
Di dalam buku fiksi ilmiah Timeline (1999), Michael Crichton menulis tentang mesin waktu yang berbasis pada ilmu fisika modern: mekanika kuantum. Tubuh manusia yang dikirim ke masa lalu dipecah menjadi partikel-partikel dan kpemudian disatukan kembali di tempat tujuan.
Di dalam kehidupan nyata, dunia ilmu pengetahuan baru saja dikejutkan oleh temuan partikel subatomik neutrino yang bergerak melampaui kecepatan cahaya. Temuan yang diumumkan sebulan lalu itu, pada akhir Oktober diuji coba lagi untuk membuktikan bahwa kesimpulan ini bukanlah sekadar spekulasi.
Seperti yang ditulis dalam jurnal ilmiah Nature, temuan luar biasa itu berawal dari percobaan OPERA, Oscillation Project with Emulsion-tRacking Apparatus. Percobaan berlangsung 1.400 meter di bawah tanah di Laboratorium Nasional Gran Sasso, Italia. Di sini, para ilmuwan menghitung berapa lama waktu tempuh neutrino yang dikirim dari CERN, suatu laboratorium fisika partikel di dekat Geneva, Swiss, dengan jarak 731 kilometer.
Perjalanan itu ternyata membutuhkan waktu 2,4 milidetik. Harian The Guardian menyebutkan, hasil tersebut diperoleh setelah melakukan uji coba selama tiga tahun dan mengukur waktu kedatangan 15.000 neutrino. Dengan kecepatan cahaya 299.792.458 meter per detik, neutrino yang melesat pada kecepatan 299.798.454 meter per detik itu telah melampaui kecepatan cahaya.
Menurut Prof Dr Terry Mart, Ketua Peminatan Fisika Nuklir dan Partikel Teori di Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia, neutrino adalah partikel yang sangat ringan, hampir tidak bermassa.
Kehadiran neutrino diprediksi oleh Wolfgang Pauli pada 1931 untuk menjelaskan peluruhan beta, suatu transformasi neutron menjadi proton plus elektron. ”Tanpa neutrino, momentum angular reaksi menjadi tidak sama sebelum dan sesudah reaksi sehingga tidak sesuai dengan hukum kekekalan energi,” kata Terry.
Neutrino yang tidak bermuatan berinteraksi dengan materi lain hanya melalui gaya lemah sehingga mampu menembus Bumi, bahkan unsur terpadat, seperti timbal, sekalipun. Tahun 1934, Enrico Fermi mengembangkan teori yang lebih komprehensif tentang peluruhan radioaktif ini dengan melibatkan partikel hipotetik dari Pauli. Partikel ini disebut Fermi sebagai neutrino, dalam bahasa Italia berarti ’si kecil yang netral’. Dengan neutrino, teori Fermi secara akurat telah menjelaskan berbagai hasil eksperimen.
Namun, baru tahun 1959 Clyde Cowan dan Fred Reines membuktikan kehadiran partikel yang karakteristiknya mirip dengan neutrino. Reines kemudian menerima Nobel Fisika tahun 1995 atas kontribusinya dalam penemuan itu. Ditanggapi skeptis
Kembali pada temuan neutrino yang bergerak melebihi kecepatan cahaya, temuan spektakuler ini ditanggapi skeptis oleh para peneliti. Mereka berbasis pada pendapat James Clerk Maxwell bahwa kecepatan cahaya adalah kecepatan tertinggi di semesta.
Teori Maxwell kemudian disempurnakan Albert Einstein dengan teori relativitas khusus. Banyak perkembangan ilmu fisika modern yang berlandaskan teori ini. Dengan demikian, apabila sampai ada materi yang bergerak melebihi kecepatan cahaya, waktu akan menjadi kacau.
Tidaklah mengherankan apabila sejak September ada lebih dari 80 karya ilmiah membahas temuan ini di arXiv Preprint Server, suatu situs yang memuat banyak karya ilmiah—terutama fisika—dan dikelola oleh Perpustakaan Universitas Cornell, Amerika Serikat.
Keskeptisan itu pula yang memicu uji coba ulang temuan tersebut. Menurut Direktur Riset CERN Dr Sergio Bertolucci, seperti dikutip BBC News, ”Dalam beberapa hari ini, kami akan mengirim kembali sinar dalam berbagai struktur waktu yang berbeda ke Gran Sasso.”
Neutrino yang muncul di Gran Sasso berawal dari sinar partikel proton di CERN. Melalui seri interaksi yang kompleks, partikel neutrino kemudian dibangkitkan dari sinar itu dan meluncur melalui kerak Bumi menuju Italia. ”Cara ini memungkinkan OPERA untuk mengulang pengukuran dan menyingkirkan beberapa kesalahan sistematis,” kata Bertolucci menjelaskan.
Spekulasi terbesar dari temuan ini tentu saja adalah kemungkinan diwujudkannya mimpi para ilmuwan: mesin waktu. Bahkan, Bertolucci pun tergoda untuk berkomentar. ”Kita semua suka dengan ide mesin waktu, tetapi itu tampaknya masih sangat sulit.”
Orang membayangkan, dengan menggunakan neutrino, perjalanan ke masa lalu dan masa depan bisa dilakukan. Memang dari teori relativitas khusus yang diajarkan di SMA, waktu ataupun massa partikel menjadi imajiner jika kecepatan partikel melebihi kecepatan cahaya.
Menurut Terry Mart, interpretasi sebenarnya bisa bermacam-macam. ”Mungkin saja partikel tersebut menghilang pindah ke masa depan. Hanya saja, kalau ke masa lalu, tidak mungkin karena melanggar hukum termodinamika,” ujarnya. Namun, apabila eksperimen kolaborasi OPERA ini benar dan bisa dibuktikan dengan eksperimen-eksperimen lain, sebenarnya teori Einstein tidak perlu runtuh. ”Ada kemungkinan neutrino itu masuk dimensi ruang keempat sehingga kita bisa menempuh jarak dengan lebih singkat,” tutur Terry.
Meski demikian, memang tidak tertutup kemungkinan bahwa teori Einstein sekali waktu perlu dimodifikasi. Yang jelas, ilmu fisika kembali unjuk gigi.
Selama ini, hampir semua teknologi modern berbasis teori fisika, dari teori mekanika Newton untuk gerak benda-benda makro hingga teori partikel yang mendeskripsikan dinamika materi elementer. Sayang sekali kalau ilmu ini masih kurang dihargai di Indonesia.
Sumber : Kompas |
Thursday, May 1, 2014
Kapal Motor Cepat (KMC) Komando TNI AD
Kapal ini merupakan hasil karya anak negeri. Dari tangan ahli yang terdiri dari para perwira Direktorat Pembekalan dan Angkutan (Ditbekang) TNI-AD dengan melibatkan tenaga ahli dari Institut Teknologi Surabaya (ITS) dan tenaga pelaksana pembangunan PT Tesco Indomaritim.
“Kami sudah beli 10 unit. Per unit seharga Rp 12 miliar sudah termasuk biaya riset dan pembangunannya,” kata Jenderal Budiman.
Kapal ini akan didistribusikan ke sembilan Komando Daerah Militer, yakni Kodam Iskandar Muda, Kodam Bukit Barisan, Kodam Sriwijaya, Kodam Mulawarman, Kodam Wirabuana, Kodam Udayana, Kodam Tanjungpura, Kodam Patimura, dan Kodam Cendrawasih.
Daerah operasi kapal meliputi rawa, laut, sungai, dan pantai. Kapal ini juga bisa digunakan untuk pendaratan pasukan di pantai dan mampu berlayar terus menerus sejauh 250 NM (mil laut).
KMC berkapasitas 31 penumpang dan tiga ABK. Kecepatan maksimum kapal ini mencapai 35 knot. Tapi, untuk pengembangan berikutnya, kecepatan akan ditambah.
“Tahun 2015 nanti, kecepatannya akan ditambah menjadi 45 knot. Harus lebih cepat dari sekarang, karena pertempuran ke depan memerlukan kecepatan dan akurasi. KMC Komando terus akan kami kembangkan,” kata Jenderal Budiman.
Bukan cuma itu, kapal ini juga memiliki dengan sistem tracking and locking target. Sistem tersebut mengatur penggunaan senjata secara otomatis yang dikendalikan oleh seorang penembak dari dalam ruang kemudi.
KMC Komando
|
Pemanfaatan teknologi tersebut untuk melindungi penembak dari target musuh.

"Teknologi ini mampu membidik target tepat sasaran, karena dalam kondisi bergerak pun senjata tetap stabil," kata Herman pada RoL di acara peluncuran kapal cepat komando TNI di Ancol, Selasa (29/4).
Menurutnya, dengan dilengkapi RWS, senjata tersebut mampu mengunci sasaran dengan tingkat akurasi baik. Dia menambahkan, senjata tersebut dikatagorikan SMB 12,7 MM dengan jarak tembak hingga 6000 meter, efektif 2000 meter.
Amunisinya mampu memuat hingga 200 kaliber, namun tergantung kapasitas box penampung. SMB tersebut mampu mengeluarkan peluru hingga 300 RPM. Herman menambahkan, senjata ini sebenarnya sudah umum dipasaran, hanya RWS yang terbaru.
"Di sini, kami me-launching RWS, karena ini sistem baru, dimana dapat melindungi penembak dan menjaga akurasi," ujar dia.
Kepala Staf TNI AD Jenderal Budiman menyatakan, banyak negara asing yang sebetulnya ingin membeli teknologi yang saat ini tengah dikembangkan TNI AD. Namun, ia enggan memperjualbelikannya karena saat ini teknologi tersebut masih dalam tahap pengembangan.
"Negara-negara di kawasan ASEAN, misalnya, ingin membeli salah satu produk kita," kata Budiman di sela-sela peluncuran kapal motor cepat (KMC) Komando di Pantai ABC Ancol, Jakarta, Selasa (29/4/2014).
Ia mengatakan, salah satu teknologi yang diincar negara lain adalah radio very high frequency (VHF) produk PT CMI Teknologi. Radio tersebut merupakan hasil pengembangan kerja sama antara Direktorat Perhubungan Angkatan Darat (Dithubad) dan Universitas Surya. "Nanti saja kalau sudah selesai proses pengembangannya," ujarnya.
Menurut Budiman, sebetulnya produk kedirgantaraan yang dari Indonesia tidak kalah bersaing dengan produk luar negeri. Selain radio, ia mencontohkan, panser Anoa dan seragam tentara produksi dalam negeri juga diminati oleh negara asing.
Tahun ini TNI AD menggandeng Universitas Surya untuk mengembangkan 15 teknologi yang dapat mendukung kegiatan operasi personel di lapangan. Pengembangan teknologi tersebut bertujuan memperkuat sistem alat utama sistem persenjataan Indonesia sekaligus meminimalisir pengeluaran negara untuk membeli produk luar negeri. Untuk melakukan 15 riset teknologi tersebut, dibutuhkan biaya sebesar Rp 31 miliar.
Pengembangan teknologi itu antara lain digunakan untuk pembuatan gyrocopter, nano satelit, OpenBTS (base transceiver station), mesh networking communication system, radio VHF, dan battle management system (BMS). TNI AD juga merancang teknologi konversi bahan bakar minyak ke gas, simulasi modifikasi mobil tempur antipanas, simulasi senjata api antipanas, energi mandiri, global positioning system (GPS) tracking system dengan automatic package reporting system, multirotor, flapping wing air vehicle, pesawat drone atau unmanned aerial vehicle, simulasi menembak dengan laser gun, serta integrated optronics defence system.
Minim Alat
Kapal Motor Cepat KMC Komando TNI AD.
|
KMC Komando Menyaingi Produk Eropa
Menurutnya, dengan kapal sejenis yang dijual Finlandia harganya mencapai dua kali lipat atau Rp 24 miliar.
"Biayanya Rp12 miliar dari mulai riset hingga pemasangan senjatannya," kata Budiman dalam peluncuran KMC Komando, di Pantai ABC Ancol, Jakarta Utara, Selasa (29/4/2014).
Budiman menjelaskan, dengan spesifikasi yang sama dirinya mengklaim kapal buatan TNI AD mampu meyaingi negara di Eropa tersebut.
Menurutnya, saat ini TNI AD sedang menggarap 10 unit KMC Komando. Dua unit hasil pesanan 2013 telah selesai dan diuji coba tadi pagi. Sementara itu, delapan unit akan hadir pada tahun ini.
"Mudah-mudahan Juni selesai," ujarnya.
Budiman pun mengaku puas dengan performa yang ditunjukan oleh KMC Komando pada uji coba tadi pagi.
"Hasilnya sangat memuaskan. Kecepatan tinggi bisa tepat sasaran. Hasilnya sangat bagus," katanya.
Diketahui hari ini TNI AD melakukan uji coba peluncuran KCM. Selain mampu bermanuver dengan lihai di atas air, alat utama sistem senjatanya (alutsista) mampu menembakan peluru dengan akurasi yang tinggi walau sedang dalam kecepatan maksimal.
TNI AL Akan Menerima 16 AS-565 Panther ASW Heli
Angkatan Laut Tambah 16 Helikopter Baru
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut akan menerima alat utama sistem persenjataan baru berupa helikopter anti-kapal selam jenis AS565 Panther. Angkatan Laut sudah mengajukan permohonan pengadaan helikopter tersebut ke Kementerian Pertahanan.
"Kami mintanya satu skuadron (16 buah), dan di Kementerian Pertahanan saya dengar hampir kontrak. Kapan datangnya, kami belum tahu," kata Kepala Pusat Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Untung Suropati kepada Tempo, Senin, 28 April 2014.
Menurut Untung, Angkatan Laut sangat membutuhkan helikopter anti-kapal selam tersebut. Sebab, saat ini TNI AL belum punya helikopter anti-kapal selam yang mumpuni. Helikopter Panther ini dinilai punya kemampuan yang bagus untuk mendeteksi kapal selam musuh yang bersembunyi di dalam laut. Helikopter buatan Eurocopter ini juga mampu menembakkan torpedo untuk mengandaskan kapal selam musuh dari atas permukaan laut.
Sesuai rencana, helikopter Panther akan ditempatkan di atas dek kapal perang milik TNI AL. Sebab, fungsi helikopter anti-kapal selam ini merupakan perpanjangan mata dan tangan dari sebuah kapal perang. "Jadi bisa dibilang filosofi helikopter kami berbeda dengan Angkatan Udara," katanya. (Tempo)
Keunggulan Helikopter Baru TNI AL, Anti-Kapal Selam
TEMPO.CO, Jakarta - TNI Angkatan Laut akan mendatangkan helikopter anti-kapal selam jenis AS565 Panther. Helikopter ini lebih hebat dibanding helikopter lain milik TNI.
Kelebihan pesawat ini adalah kekuatan jelajahnya yang tinggi dan daya jangkau deteksi keberadaan kapal selam musuh yang lebih luas. Helikopter ini juga memiliki stabilitas yang baik untuk mendarat di atas kapal perang.
Bagi penerbang militer, helikopter buatan Eurocopter ini sulit ditaklukkan. Pilot harus bisa mendaratkan kapal ketika kondisi kapal tak stabil akibat ayunan gelombang laut ataupun yang tengah melaju. "Jadi, pilot harus menyelaraskan gerakan kapal, makanya helikopter untuk kapal perang harus memiliki sistem pendaratan berupa roda seperti Panther, karena ada suspensi yang menahan hentakan saat mendarat," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Untung Suropati kepada Tempo, Senin, 28 April 2014.
TNI AL berencana mendatangkan satu skuadron atau 16 helikopter baru buatan Eurokopter. Saat ini Angkatan Laut sangat membutuhkan helikopter anti-kapal selam tersebut. Sebab, TNI AL belum punya helikopter anti-kapal selam yang mumpuni.
Untung berharap helikopter tebaru ini bisa mengawali pembangunan kekuatan udara milik TNI AL. Sebab, tahun 1950-1970, TNI AL punya kekuatan udara terbesar di Asia Tenggara.
Pada masa itu, TNI AL sudah memiliki pesawat anti-kapal selam Fairey AS. 4 Gannet buatan Inggris. Pesawat ini tergolong hebat sebagai pembunuh kapal selam. Lebih seram lagi, TNI AL sempat punya pesawat jet pengebom IL-28T Beagle buatan Uni Soviet. "Masih ada beberapa pesawat dan helikopter lainnya," katanya.
Peristiwa Kelahiran Lapan

- AURI oleh Letkol Imam Sukotjo dan Mayor Kirono
- Perhubungan Udara oleh Ir. Karno Barkah dan Drs M. Sukanto
- Urusan Riset Nasional oleh Dr The Pik Sin
- Perguruan tinggi dan Ilmu pengetahuan oleh Prof Sutardi Mangundojo
- Dan Luar Negeri oleh Mr. Nugroho
