News in Picture

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Thursday, October 30, 2014

Perkembangan Roket Indonesia

Roket R-Han 122 dengan Rear Control Surface
Roket R-Han 1212 dengan Rear Control Surface
rhan-jkgr-2
Rear Control Surface R-Han 1212
rhan-jkgr3
rhan-jkgr-4
Kendaraan Pengangkut Multi Roket R-Han 1212
Pemerintah melalui Konsorsium Roket Nasional terus mengembangkan roket Rhan-1212. Selain di kendaraan darat, roket ini ke depannya juga akan dipasang di kapal-kapal perang Indonesia.
Konfigurasi roket ini terus dikembangkan dan disempurnakan, termasuk propulsion dan rear control service. Konsorsium Roket Nasional juga terus mengembangkan IR Seeker, Antenna, Illuminator Electronic, processor, baterai dan warhead roket, yang kedepannya diharapkan menjadi peluru kendali. Semuanya untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap roket/ rudal dari luar negeri. Selain itu, biaya produksi roket/rudal di dalam negeri, lebih murah. (JKGR).
»»  READMORE...

Up to RM6bil for Fighter Jets?


RMAF MiG-29N (photo : ftpmirror)

KINIBIZ- The Royal Malaysian Air Force (RMAF), which is looking to replace its fleet of 18 Russian-made Mikoyan-29N Fulcrum jet fighters, will soon be accepting tenders for multi-role combat aircraft (MRCA) from defence aviation companies.

Industry sources told KiniBiz that Malaysia is going to accept proposals soon, though Defence Minister Hishammuddin Hussein has stated that Malaysia has not made any decision on whether or not to replace the ageing MiG-29N Fulcrums in RMAF’s fleet.

At an average cost of around US$100 million (RM322 million) per fighter with supporting equipment, maintenance, and training, the cost of 18 fighters is likely to be around RM6 billion, sources said.

In March last year, Malaysia had shortlisted five fighter jets as potential replacements for the flagging MiG-29Ns: the Eurofighter Typhoon by the European consortium of BAE Systems, European Aeronautic Defence and Space Company (EADS) and Finmeccanica; the French-based Dassault Aviation’s Rafale; Boeing’s F/A-18E/F Super Hornet; the Russian-made Sukhoi-30 Flanker-C, and Swedish firm Saab’s JAS-39 Gripen.
»»  READMORE...

Menjadi 'World Class Navy', Masa Depan TNI AL


KRI pada HUT TNI 69

TNI Angkatan Laut (TNI AL) menyatakan komitmennya untuk menjadi "world class navy". Langkah itu penting mengingat Indonesia merupakan negara maritim yang besar. Komitmen tersebut semakin kuat seiring niat Presiden RI Joko Widodo yang ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

"Kita banyak mengirim perwira kita ke dalam dan luar negeri untuk mengambil ilmu akademis yang mendukung kemampuan ketentaraan seperti ke AS dan Australia. Menteri Pendidikan juga memberikan dukungan 100 prajurit melanjutkan studi S2 dan S3 untuk TNI AL," kata Kadispenal Laksma TNI Manahan Simorangkir, Selasa, 28 Oktober 2014, dilansir Media Indonesia.

Menurut Kadispenal, sejumlah upaya terus dilakukan oleh TNI-AL untuk mencapai tujuan tersebut. Mulai dari pembenahan operasional, peningkatan kapasitas SDM, hingga pembenahan di sektor-sektor lainnya.

Pengakuan TNI AL sebagai "world class navy" juga muncul dari berbagai pihak, termasuk dari Angkatan Laut AS (US Navy). Apalagi, selama ini TNI AL selalu turut serta dalam berbagai kegiatan angkatan laut level internasional seperti di Lebanon, Australia, dan negara-negara lainnya.

TNI AL juga terus berupaya memenuhi standar kebutuhan pokok minimum dan kelayakan alutsista hingga tahun 2026 mendatang. "Itu kampanye kita di laut meskipun kurang mendapat publikasi serta tidak mudah untuk melakukan reportase apa yang telah kita perbuat," kata Kadispenal. ''TNI-AL berharap pemenuhan alutsista yang telah dipelopori mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dapat diteruskan,'' tuturnya.

Sebelumnya, KASAL Laksamana TNI Dr. Marsetio melakukan pertemuan bilateral dengan U.S. Secretary of the Navy (Menteri Angkatan Laut Amerika Serikat) di JW Marriot Hotel, Medan, Sumatera Utara,  Sabtu malam, 25 Oktober 2014. Dalam pertemuan tersebut dibahas berbagai topik, termasuk pentingnya hubungan kerja sama yang baik antara US Navy dan TNI AL, serta potensi kerja sama militer di masa mendatang.

Sumber: Media Indonesia
Gambar: ANT/Suryanto 
»»  READMORE...

C Sword 90, Korvet Siluman Baru dari Prancis



C Sword 90

Galangan kapal Prancis CMN (Constructions Mecaniques de Normandie) meluncurkan korvet siluman C Sword 90 dalam pameran angkatan laut Euronaval di Paris pekan ini. Korvet siluman ini adalah satu dari tiga kapal desain baru yang diluncurkan oleh CMN. Ketiganya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan angkatan laut dunia untuk mendukung misi yang semakin kompleks baik di perairan pesisir maupun laut dalam.

Korvet C Sword 90 memiliki bentuk yang unik, formasi lambung yang inovatif dan desain suprastruktur permukaan miring, dan peralatan yang sangat terintegrasi. Korvet ini dikembangkan dengan bekerjasama dengan arsitektur angkatan laut Thierry Verhaaren, yang juga merancang kapal rudal Baynunah untuk Uni Emirat Arab. C Sword 90 didesain untuk beroperasi di laut dalam, littoral dan kawasan pesisir. Lambungnya terbuat dari baja dan suprastruktur terbuat dari baja dan aluminium.

Korvet multiperan ini diklaim memiliki daya serang tinggi dan paket sensor lengkap untuk misi intelijen, pengawasan dan pengintaian, dan misi ESM/Comint electronic surveillance dan peperangan elektronik. Sensor generasi barunya terdiri dari empat panel datar yang terpasang pada suprastruktur atas. C Sword 90 juga dikonfigurasi untuk mendukung pengoperasian beberapa sistem senjata dengan fungsi fire control. Bridge control dan sistem komunikasi yang terintegrasi membantu mengotomatisasi banyak prosedur sehingga mengurangi beban kerja awak.

C Sword 90
Selain untuk misi maritim, seperti misi anti kapal permukaan dan kapal selam, korvet ini juga didesain untuk mendukung operasi pasukan darat dari laut. Selain itu korvet ini juga dilengkapi dengan dua kontainer untuk menyimpan muatan tambahan, seperti senjata, kargo, atau perlengkapan lainnya. C Sword 90 dibekali dek belakang yang luas untuk mengakomodasi pengoperasian satu helikopter 10 ton dan UAV, baik di siang maupun malam hari.  

Desain korvet ini dioptimalkan untuk mampu bertahan dan stabil pada kecepatan maksimal 28 knot, dan jangkauan sejauh 7.000 mil dengan kecepatan rata-rata 12 knot. Lambungnya yang unik juga memberikan ketahanan dan kestabilan saat beroperasi di angin kencang dan kondisi laut kasar.
Senjata korvet ini terjadi dari satu senjata utama 76 mm atau 57 mm yang dipasang pada bagian depan dan dua stasiun senjata remot kontrol pada port dan sisi kanan (20 mm atau 30mm). Kapal ini juga dilengkapi dengan delapan peluncur rudal anti kapal MM40 Exocet ditambah peluncur vertikal rudal anti udara. Sistem decoy juga dilengkapkan sebagai alat pertahanan diri.

C Sword 90 merupakan kapal angkatan laut terbesar yang dibangun oleh CMN, satu dari tiga desain baru yang diresmikan di Euronaval. Kapal lainnya adalah Ocean Eagle trimaran, yang didesain sebagai kapal patroli atau pemburu ranjau dan varian baru dari kapal rudal Combattante.

C Sword 90

Peran

> Patroli pesisir dan lepas pantai, misi intelijen, pengintaian dan pengawasan
> Misi penegakan hukum
> Integrasi ke gugus tugas angkatan laut untuk anti kapal selam dan anti kapal permukaan
> Monitoring dan pengawasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
> Operasi stabilisasi dan penyerangan
> Dukungan untuk operasi angkatan darat
> Pengoperasian helikopter 10 ton.

Karakteristik utama

> Panjang: 95 m
> Panjang waterline: 92 m
> Diameter: 15,7 m
> Diameter waterline: 12,7 m
> Draught maksimum: 4 m
> Kecepatan maksimum: 28 Knot
> Jangkauan pada 12 knot: 7.000 NM
> Kru: 65
> Additional berth: 20
> Bahan Bakar: 170 m3
> Air tawar: 30 m3
> Lambung: Baja
> Suprastruktur: Baja/Aluminium
> Klasifikasi: Bureau Veritas.

Peralatan utama dan pelengkap

> Tiga generator utama
> Satu genset darurat
> Dua mesin diesel penggerak
> Dua Controlled Pitch Propellers (CPP).

Kinerja dan fitur unggulan

> Kecepatan maksimum hingga 28 knot
> Jangkauan operasi 5000 NM dengan kecepatan 14 knot atau 7000 NM dengan kecepatan 12 knot
> Daya tahan di laut lebih lama
> Perawatan mudah
> Inversed stem untuk meningkatkan efisiensi propulsi dan penjagaan laut
> Multiperan, sesuai dengan modul misi yang diintegrasikan
> Mampu beroperasi di cuaca buruk dan laut yang kasar
> High autonomy karena hematnya konsumsi bahan bakar
> Mampu membawa muatan tambahan dengan dua kontainer
> Pengoperasian helikopter platform Level 1 Class 3 (siang & malam)
> Pengoperasian UUV, UAV dan SUV.

Sistem misi khusus

> Satu CMS dengan Tactical Data Link
> Satu Naval Radar generasi baru  (4 fixed array panels)
> Satu Sistem SSM (8 rudal)
> Satu Sistem SAM (16 rudal peluncuran vertikal)
> Dua Short Range Air Defence Missile Systems
> Satu Fire Control Radar
> Satu Electro-optical dan fire control System
> Satu R-ESM System dan satu C-ESM System
> Satu senjata utama: 76 mm atau 57 mm
> Dua senjata sekunder 20 mm (30 mm sebagai opsi)
> Satu sistem peluncur decoy
> Satu Integrated Naval Communication System
> Satu Integrated Bridge Control System (IBCS)
> Satu towed sonar module
> Satu hull mounted sonar
> Dua triple-tube torpedo launcher
> Dua 11m high speed RHIB with dedicated davits.
source:artileri.org
»»  READMORE...

MENHAN TARGETKAN INDONESIA PRODUKSI PESAWAT PENGINTAI

Kerjasama dengan Korea Selatan
UAV Lapan 

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) melakukan alih teknologi. Upaya itu bertujuan meningkatkan kemandirian Indonesia untuk memproduksi alat utama sisstem senjata (alutsista).

Dalam jangka waktu lima tahun, kata Menteri Pertahanan Jenderal TNI (purn) Ryamizard Ricudu di Jakarta, Rabu (29/10/2014), Indonesia akan memproduksi sendiri pesawat pengintai. Indonesia menggandeng Korea Selatan dalam produksi tersebut.

Menurut mantan Kepala Staf TNI AD (KSAD) itu, alih teknologi di bidang pertahanan perlu untuk memenuhi kebutuhan pengamanan Indonesia. Tujuannya yaitu menjaga kedaulatan NKRI.

Namun ia belum dapat memastikan keinginan Presiden Joko Widodo untuk membeli pesawat tanpa awak. Untuk saat ini, akunya, pengawasan pertahanan Indonesia masih mengandalkan kamera satelit.[RRN]
source: abarky

»»  READMORE...

Evolusi Panser Canon Kaliber 90 mm














P
indad akhirnya memberitakan ke media akan meluncurkan panser barunya yang mengusung canon kaliber 90 mm bulan november ini pada acara Indodefence 2014 di Jakarta. Beberapa tahun lalu Pindad pernah meluncurkan panser canon pada acara yang sama pameran militer Indonesia tahun 2008 dengan menampilkan panser yang bukan lagi mengangkut personil tapi mengusung canon/kubah senjata kaliber 90 mm. Pada penampilan pertama Pindad mengusung turet senjata canon tank Scorpion buatan Inggris dan memukau publik maupun jajaran TNI.

Berselang beberapa tahun, kembali PT Pindad selaku salah satu tulang punggung industri pertahanan dalam negeri telah berhasil membuat prototype panser dengan dilengkapi Canon Cockerill 90 mm serta sistem kubah senjata CSE-90 Mk III buatan CMI Defense, Belgia, yang menjadikan panser ini lebih garang dan mempunyai efek penghancur.

Canon yang memiliki panjang laras 3,248 m ini juga mampu menembakkan beragam jenis amunisi mulai dari HET, HEAT-T hingga HESH-T. Tidak hanya sampai disitu Panser ini juga dilengkapi senapan mesin kaliber 7,62 mm yang terpasang dalam posisi segaris dengan senjata utama pada kubah utama, yang berfungsi untuk menghajar pasukan infantri musuh. Tak ketinggalan juga sebagai perlengkapan tambahan terdapat tabung pelontar granat asap kaliber 66 mm. Adapun sebagai special equipment untuk mendukung panser di medan pertempuran diantaranya piranti penglihatan malam (night vision gogle / NVG), dengan adanya perangkat ini, membuat panser canon mampu diajak berduel di medan tempur pada malam hari.

Racikan dari Negeri GinsengPrototipe Panser Canon Pindad [Audrey]

Setelah ada pembelian panser dari Korea Selatan sebanyak 22 unit, yang sebagian di rakit PT Pindad, kembali Perusahaaan asal Bandung ini membuat terobosan baru berupa inovasi panser canon dengan bentuk sedikit ada perubahan pada turet canonnya. Bila sebelumnya panser mengadopsi konsep turet/kubah senjata tank Scorpion, kini dengan ilmu tambahan merubah penampilannya dengan turet panser Tarantula, Korea Selatan.

Dari gambar terlihat bentuk yang lebih kokoh dibadingkan sebelumnya. Karena Belum ada berita resmi, maka belum diketahui perubahan apa saja yang diusung panser Pindad yang baru ini.
Penampakan Panser Canon terbaru PindadBiarkan gambar yang berbicara, berikut penampakan panser canon Pindad terbaru dari sumber Windu Paramarta dan tweet militer yang diposkan kaskuser.




source:abarky
»»  READMORE...

Wednesday, October 29, 2014

Krasukha 2, Sistem Electronic Warefare Terbaru Rusia Penangkal AEW&C




Krasukha 2, Sistem Electronic Warefare Terbaru Rusia Penangkal AEW&C
Hingga saat ini Krasukha 2 masih menjadi salah satu teknologi persenjataan paling rahasia dalam perbendaharaan pernika angkatan bersenjata Rusia. Foto: Layanan pers

Dalam wawancara bersama stasiun radio Ekho Moskvy minggu lalu, Kepala Urusan Pemesanan Negara Kontsern Radioelektronnye Tekhnologii (KRET) Vladimir Mikheyev mengumumkan bahwa komplek pernika buatan Rusia sejak dulu telah diminati oleh puluhan negara di dunia. “Kami memiliki prestasi gemilang dan banyak negara Eropa yang berminat terhadap proyek kami,” kata Mikheyev.

Namun, Mikheyev tidak menjelaskan sistem pernika Rusia jenis apa yang menarik perhatian negara-negara Eropa dan Tiongkok tersebut.Perwakilan KRET tersebut menjelaskan, komplek pernika buatan Rusia saat ini telah digunakan oleh angkatan bersenjata Tiongkok. “Tiongkok memiliki minat yang tinggi terhadap teknologi pernika. Mereka memiliki perbendaharaan komplek pernika yang beragam, baik buatan lokal maupun asing, termasuk dari Rusia,” terang Mikheyev.
Pengembangan Paling Rahasia
Krasukha 2 merupakan pengembangan industri elektronik paling rahasia milik Rusia. Kompleks tersebut memulai debutnya dalam forum internasional Engineering Technologies 2014. Krasukha dipamerkan secara terbuka oleh perusahaan KRET, yang merupakan bagian dari korporasi milik pemerintah Rusia, Rostec. Dalam pameran tersebut, masyarakat diperkenalkan dengan stasiun pernika bergerak unik yang mampu mengacaukan kerja radar AEW&C milik musuh, terutama untuk pesawat E-2 Hawkeye dan E-3 Sentry buatan AS.
Menurut pakar militer independen sekaligus redaktur utama situs Military Russia Dmitry Kornev, hingga saat ini Krasukha 2 masih menjadi salah satuteknologi persenjataan paling rahasia dalam perbendaharaan pernika angkatan bersenjata Rusia. “Tidak ada data resmi mengenai spesifikasi teknis dan taktis serta kemampuan Krasukha 2 yang sebenarnya.  Informasi yang dapat diketahui sejauh ini hanyalah perangkat tersebut sudah masuk dalam persenjataan militer dan aktif digunakan dalam satuan militer Rusia. Namun, tidak ada yang tahu berapa jumlah dan lokasi penempatan alat tersebut saat ini,” kata Kornev.
Kompleks pernika ini memiliki penampilan yang tidak biasa. Krasukha 2 dilengkapi antena parabola berukuran besar yang umum digunakan dalam sistem komunikasi satelit, yang terpasang di atas kendaraan berat Vosyina dengan empat poros roda buatan Pabrik Otomobil Bryansk. Dalam pameran, Krasukha 2 diperkenalkan oleh KRET sebagai “Stasiun Peperangan Elektronika Multifungsi”.

Menurut Kornev, kemungkinan performa Krasukha 2 tidak lebih buruk dari Pelena.
Malah, karena memakai komponen elektronik dan algoritma matematis yang baru, pernika baru ini bisa lebih baik dibanding pendahulunya. Krasukha 2 dapat diaktifkan dalam beberapa menit untuk beroperasi, sementara Pelena membutuhkan beberapa jam. “Ada bukti yang menunjukkan bahwa selain pengemudi, hanya perlu satu sampai dua orang saja untuk mengoperasikan Krasukha 2. Bahkan benda ini mungkin bisa dikendalikan hanya menggunakan komputer tablet,” ujar Kornev menyimpulkan.Kornev menjelaskan, Krasukha 2 merupakan pengembangan dari stasiun pengacau gelombang darat buatan Uni Soviet Pelena 1 yang memiliki jangkauan kerja terarah—dari seratus hingga 250 kilometer—pada Early Warning Aircraft tipe E-3 yang dilengkapi oleh sistem radar jenis AN/APY-2 S. Pelena telah memperkuat beragam batalyon dan merupakan satu-satunya resimen pernika pertahanan serangan udara Uni Soviet.
Perwakilan Kementerian Pertahanan Rusia yang mengetahui seluk beluk pernika menerangkan bahwa Pelena saja mampu mengatasi AEW&C secara efektif. Namun ia menolak untuk berkomentar lebih lanjut mengenai senjata ini dengan alasan menjaga kerahasiaan negara.
Krasukha Versus AEW&C
Krasukha 2 diprediksi akan menarik perhatian negara-negara dengan kekuatan senjata super muktahir. “Pengoperasian AEW&C (Airborne Early Warning and Control) memang bisa memberi kelebihan bagi satu pihak, tapi di satu sisi, mereka juga harus bisa memanfaatkan kelebihan tersebut,” kata Anton Lavrov, pakar militer independen yang juga merupakan salah satu penulis buku Novaya Armiya Rossii (Tentara Baru Rusia).

Kompleks pernika ini memang sangat efektif, namun harganya sangat mahal sehingga akan sangat sulit dijangkau oleh sebagian besar negara di dunia. Lavrov berpendapat, salah satu pembeli Krasukha 2 yang paling potensial adalah Tiongkok. “Angkatan bersenjata Tiongkok adalah salah satu kekuatan militer yang paling dinamis dan berkembang di seluruh dunia. Selain itu, kepemimpinan militer dan politik mereka menggalakan pengayaan teknologi canggih terkini untuk kebutuhan dalam negeri. Tiongkok saat ini sedang berkonflik dengan Taiwan, dan bila peperangan dimulai, bisa saja angkatan bersenjata AS akan terlibat dalam pertikaian tersebut,” kata Lavrov. Namun saat ini masih belum diketahui apakah Rusia dan Tiongkok telah melakukan perundingan terkait pernika

source. indonesia.rbth
»»  READMORE...

Rusia Mulai Proyek Pembuatan Pesawat Tempur Generasi Keenam


Klik untuk memperbesar gambar. Ilustrasi oleh Tatiana Perelygina.
Dalam forum Open Innovations yang diselenggarakan minggu lalu, Direktur Utama Foundation for Advanced Research Andrey Grigorev mengumumkan bahwa para peneliti saat ini sudah memulai proses pembuatan pesawat terbang generasi keenam. Ia menjelaskan bahwa pesawat tempur model baru tersebut akan dibuat dari material komposit.
“Tugas kami adalah menciptakan dasar bagi pembuatan pesawat tempur generasi keenam. Saat ini, kami sedang mempertimbangkan proyek-proyek terkait. Sebagian besar berhubungan degnan material dan mesin penggerak pesawat,” kata Grigorev.
Tampilan Baru

Badan pesawat akan dibuat dari material komposit (rekayasa campuran dari dua bahan atau lebih) yang kuat dan ringan. Pesawat tempur ini bukan hanya akan memiliki kecepatan supersonik, melainkan pula pada tahap-tahap penerbangan tertentu ia juga dapat melaju dalam kecepatan hipersonik lebih dari 6-7 Mach. Tentu tidak semua logam dapat menahan panas yang diterima oleh badan pesawat akibat gesekan tersebut. Oleh sebab itu, perlu material komposit baru yang dapat menjawab semua kebutuhan tersebut.Meski tahapan umum proyek ini sudah cukup jelas, belum ada pandangan seragam mengenai prediksi bentuk pesawat tersebut dan misi apa yang akan disematkan pada pesawat baru ini.
Pesawat tempur generasi keenam ini membutuhkan mesin penggerak baru dengan daya tinggi yang mampu bekerja tak hanya di atmosfer tetapi juga di ruang hampa udara. Tidak menutup kemungkinan, salah satu misi pesawat tersebut adalah terbang di ruang angkasa terbuka dan mengelilingi jalur orbit bumi.
Selain itu, pesawat ini membutuhkan sistem penangkap gelombang dan avionik baru yang mampu bekerja secara efektif dan stabil di setiap moda penerbangan. Kendaraan tempur ini pun perlu media penghantar sekitar dan harus bisa menjaga komunikasi dengan pusat komando darat dan udara, serta satelit luar angkasa. Sistem electronic warfare pesawat ini bertujuan meredam sistem komunikasi dan kendali milik musuh sekaligus juga untuk menetralisasi rudal udara-ke-udara ataupun darat-ke-udara.

Artikel ini tidak merefleksikan opini resmi RBTH 
Saingan pesawat ini belum dapat diprediksi. Saat ini, proses pembuatan “pesawat tempur masa depan” tersebut sedang berada dalam tahap perancangan. Perancang sama seperti petinggi militer yang merupakan kliennya, harus menyepakati bentuk kendaraan tempur, misi dan tujuan pesawat, persenjataan yang melengkapinya, serta pilot yang kelak menerbangkan pesawat ini.
.source: indonesia.rbth
»»  READMORE...

US Navy Luncurkan North Dakota, Kapal Selam Senilai USD 2,6 Miliar



USS North Dakota

Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) resmi menugaskan kapal selam terbarunya "USS North Dakota (SSN 784)," dalam sebuah upacara resmi di Submarine Base New London, Groton, Connecticut, Sabtu, 25 oktober 2014. USS North Dakota adalah kapal selam pertama dari delapan kapal selam baru Kelas Virginia Block III atau sebagai kapal selam kesebelas dari kapal selam Kelas Virginia.

Kapal selam serang generasi baru ini akan memberikan US Navy kemampuan tinggi dalam mempertahankan supremasinya di abad ke-21. Fitur siluman pada kapal selam ini telah ditingkatkan, ditambah dengan sistem pengawasan dan perangkat perang khusus canggih, membuatnya memenuhi seluruh persyaratan multi misi Angkatan Laut AS.

USS North Dakota
Samudera Atlantik (18 Agustus 2014). North Dakota saat uji coba laut. Gambar: US Navy
North Dakota mampu menyerang sasaran darat dengan rudal jelajah Tomahawk yang sangat akurat dan melakukan misi pengawasan rahasia jangka panjang. Peran North Dakota lainnya antara lain misi anti kapal selam dan anti kapal permukaan, pengiriman pasukan khusus dan dukungan khusus, dan penyebaran dan pemetaan ladang ranjau.

Kapal selam North Dakota memiliki bobot benaman 7.800 ton, panjang 377 meter, diameter 34 kaki (10,36 meter) dan mampu berlayar dengan kecepatan 25 knot saat menyelam. Kapal selam ini dilengkapi dengan reaktor nuklir yang membuatnya tidak perlu mengisi bahan bakar seumur hidupnya (33 tahun), sehingga akan menghemat biaya perawatannya dan tidak mengurangi masa operasinya di laut.

USS North Dakota
Dari Virginia standar ke Virginia Block III terjadi perubahan sekitar 20 persen. Perubahan meliputi desain ulang pada ship bow, mengganti 12 tabung peluncur individual dengan dua Virginia Payload Tube berdiamater besar, yang masing-masing mampu meluncurkan enam rudal jelajah Tomahawk. Gambar: GDEB
North Dakota yang seharga USD 2,6 miliar ini dibangun untuk mendominasi perairan pesisir dan perairan dalam dunia dengan peran sebagai anti kapal selam, anti kapal permukaan, misi penyerangan, misi Pasukan Operasi Khusus, intelijen, pengintaian dan pengawasan, dan misi ranjau.

Sebagai kapal selam tercanggih milik Angkatan Laut AS saat ini, kapal selam ini lekat dengan fitur siluman terbaik, daya tahan dan kemampuan serang yang baik, serta perlengkapan sensor yang mendukung lima dari enam Maritime Strategy Core Capabilities - Sea Control, Power Projection, Forward Presence, Maritime Security, and Deterrence.

USS North Dakota
source:artileri
»»  READMORE...

Cerita Dibalik Cerita Klewang Jilid II



Setelah sukses dengan Klewang 63m maka generasi kedua bertambah panjang menjadi 92m dan  ganti dengan trimaran corvette dari yang sebelumnya hanya berkelas KCR. Untuk bahan  berbasis bahan yang di pakai sukhoi (dimana PT.DI Diberi project oleh sukhoi knappo untuk menyuplai 60% sayap pespur sukhoi su 27-30 dan 35) jadi untuk soal material dan metalurgi, cukup berkonsultasi dengan PT.DI. dimana  sayap sukhoi bahannya 70% aluminium mixed dan 30% titanium, di atasi dengan coating dan pelapis anti radar buatan BATAN tetap menjadi stealth.


Menurut berita berita terakhir TNI AL tidak menghendaki klewang diproduksi dengan bahan yang sama dengan klewang pertama. Bagaimanapun juga kapal memakai bahan carbon fiber sangat rentan akan kebakaran
Generasi kedua akan mengakomodasi desain yang lebih besar, dan perubahan signifikan pada propulsi, CMS, rudal SSM, dan dilengkapi VSHORAD, keduanya dengan desain VLS, kandidat pengisi sistem tersebut antara lain Thales, Exocet MM40 Block III, dan Mistral. Dimensi batch II akan nyaris 2x lebih besar dari batch 1. Panjang (preliminary design ) 92 m, bobot 700 ton (sedikit lbh besar dari Visby class swedia).kehadiran Klewang ini betul-betul memberikan efek kejut dan deterrent di kawasan regional. Apalagi setelah penguasaan teknik honeycomb internal hull structure dan passive RAM coating made in Lumajang berhasil diaplikasikan di kapal ketiga akan jadi quantum leap atau lompatan luar biasa bagi penguasaan iptek bangsa Indonesia. Kapal ini akan jadi ujung tombak taktik perang gerilya laut yang cocok diterapkan melawan kekuatan laut yang superior.

Mari kita jaga momentum kejayaan dilaut ini terus terpelihara dan terjaga. NKRI harga mati!

source:militernkri
»»  READMORE...

Tuesday, October 28, 2014

KLEWANG EMPU LUNDIN..!



Misteri ini menyeruak karena terdorong oleh luapan bahagia sahabat saya yang terlibat dalam project rahasia besutan TNI AL bersama PT Lundin di Banyuwangi. Konon kata yang paling tepat adalah project eksperimen bersama antara Indonesia dengan Swedia..!
Ada yang menggelitik saat nyerempet kisah tragis yang diberitakan media secara luas dan nyata tentang kebakaran yang melanda Klewang beberapa waktu lalu.
Sandiwara ini akan menjadi titik awal bagi terciptanya Klewang impian dikemudian hari..!
Mengapa project Klewang mencuat ke permukaan..?
Sesuatu yang sangat menarik untuk dirangkai latar belakangnya. Jika saya seorang Chef yang ahli dalam membuat berbagai macam steak yang lezat dan menguasai menu Perancis yang hebat, mendapat kabar bahwa di Jawa Timur terdapat jenis sapi atau kambing yang kalau dibakar akan terasa lembut dan beraroma istimewa, salahkah jika kemudian saya berangkat ke sana dan bergabung untuk mengolah dan mencipta menu istimewa dari bahan yang istimewa. Masalahnya, apa yang saya ciptakan ternyata tetap saja merupakan menu Perancis, meskipun bahannya dari Jawa Timur. Akhirnya solusi damai pun diambil, menu Perancis boleh dibuat dan dihidangkan dengan cara Indonesia, kalau perlu disajikan dengan alas daun pisang dan taburan bawang goreng, tetapi Perancis juga berhak untuk membuatnya, tapi tentu dengan cara dia sendiri dan bahan yang kelak akan disupply dari Indonesia. Project deal dan jalan tanpa ada pihak yang dianggap merusak hak cipta.
Itulah sebenarnya mengapa Saab datang ditemani pemimpin negaranya. Mereka menginginkan supaya project Klewang, atau code name di Swedianya disebut X3K Project, menjadi sebuah project serius, sebagaimana yang dilakukan oleh Indonesia dan Korea dalam project KFX/IFX. Visinya sangat bagus..! Bersama Swedia, project ini secara jelas diarahkan untuk bersaing dan mengalahkan project serupa dari USA. Maka kompetisi terselubungpun bermula..!
Diperkaya dengan kematangan teknologi yang dimiliki Visby Class, kemampuan Klewang pun terus ditingkatkan. Material special yang konon hanya dimiliki oleh Indonesia pun disemburkan, hasilnya, Klewang sekarang bukan cuma tahan api dan bersifat siluman, melainkan telah menjelma menjadi Ultra(silu)Man..! Hal ini pun secara tersirat diakui oleh team US yang disampaikan melalui Saab di Swedia. Kabar yang paling menggembirakan, US akan menawarkan sebuah project serupa pada Indonesia, untuk item alutsista yang lain..!
Khusus untuk Klewang, Saab telah menyumbangkan teknologinya pada Pindad untuk memproduksi senjata dan sistem senjata yang diboyongnya. Adapun untuk PAL, mereka kebagian teknologi seawave piercing yang selama ini menjadi keunggulan si Visby.
Dengan teknologi yang ada, kelak KCR 63 Klewang yang dibekali 4 unit mesin diesel MAN12 @1800hp, akan mampu menyayat lautan dan menyusup gelombang dengan tenang, damai dan mematikan pada kecepatan hingga lebih dari 40 knots..! Stabilitas Klewang juga dicurigai lebih baik jika dibandingkan produk serupa dari USA. Di lambungnya akan dibenamkan berbagai piranti pembunuh yang mematikan. Selain 8 unit C702 dan 4 torpedo, Klewang juga akan dilengkapi dengan 4 unit Saab RBS-15 Mk3 Advanced Cruise Missile, anti aircraft point defense missile system, Sea Giraffe 1X 3D radars system, Saab CEROS 200 fire control, 40mm Bofors canon, dan lain-lain..!
Ada yang berminat..? Indonesia dan Swedia menyepakati perjanjian untuk membuat standard produk khusus eksport..! Hehehe.

source: patriotgaruda.com
»»  READMORE...

Brasil Beli 36 Gripen Next Generation


Gripen E


Brasil telah menandatangani kontrak pembelian 36 pesawat tempur Gripen E/F (Next Generation) senilai USD 5,4 miliar, pihak SAAB Swedia mengumumkan di laman resminya pada 27 Oktober 2014.

Kontrak ditandatangani oleh Kementerian Pertahanan Brasil melalui Command Aeronautics (COMAER), menindaklanjuti keputusan Angkatan Udara Brasil (Força Aérea Brasileira-FAB) yang memilih untuk menggunakan pesawat tempur buatan Swedia ini karena memenuhi persyaratan program modernisasi Angkatan Udara Brasil.

Pengiriman Gripen ke Angkatan Udara Brasil akan dimulai pada tahun 2019 hingga tahun 2024 dengan rincian 28 pesawat tempur Gripen E kursi tunggal dan delapan Gripen F kursi ganda.

Sebagai bagian dari kesepakatan, pihak SAAB dan COMAER juga menandatangani perjanjian 10 tahun untuk proyek-proyek kerjasama industri, termasuk transfer teknologi ke industri pertahanan Brasil. Sebagai satu-satunya pelanggan internasional yang membeli Gripen F sejauh ini, pihak Brasil akan sangat dilibatkan dalam pengembangan dan tanggung jawab untuk proses produksinya.

Menurut pihak SAAB, komitmen Brasil memilih Gripen E/F setidaknya akan mengamankan operasional pesawat jenis ini hingga tahun 2050. Namun meskipun begitu, walaupun tanpa pembelian Brasil, program Gripen E tetap pada jalur yang aman mengingat saat ini Angkatan Udara Swedia sendiri telah memesan 60 unit Gripen E (kemungkinan akan menambah 10 unit lagi).

Sebelumnya dalam referendum nasional pada bulan Mei, Swiss yang digadang-gadang menjadi pembeli yang paling potensial telah menolak membeli Gripen Next Generation, sehingga apabila SAAB gagal mengamankan kontrak dari Brasil maka akan sangat memalukan.
Gripen saat ini digunakan oleh dengan Swedia, Ceko, Hungaria, Afrika Selatan, Thailand, dan Inggris.
Selain menandatangani kontrak internasional pertama SAAB untuk Gripen Next Generation (NG), kontrak dengan Brasil juga termasuk dua hal utama yaitu pengembangan lebih jauh Gripen F kursi ganda dan prospek pengembangan Gripen F varian angkatan laut atau Gripen M (Marine) yang nantinya dapat dioperasikan dari kapal induk São Paulo Brasil.

Gripen NG merupakan pesawat tempur canggih dan fleksibel. Dibanding varian sebelumnya, Gripen NG memiliki daya dorong yang lebih besar, jangkauan lebih jauh dan daya tahan yang lebih baik. Selain itu, kapasitas senjata telah ditingkatkan, penambahan sensor baru termasuk radar AESA canggih, sistem peperangan elektronik yang sangat efektif dan sistem komunikasi multi-fungsi. 

Meskipun lebih mahal untuk dioperasikan dan diproduksi, pesawat kursi ganda telah semakin populer karena memungkinkan pilot di dalam kokpit berbagi beban kerja yang saat ini semakin kompleks. Hal ini juga ditunjukkan oleh Angkatan Laut AS dalam keputusannya untuk menyeimbangkan kembali armadanya dengan membeli pesawat tempur Super Hornet kursi ganda (F/A-18F) daripada satu kursi (FA-18E).

Gambar: Ilustrasi Gripen E dalam skema warna Angkatan Udara Brasil. Kredit: SAAB
source: artileri.org

»»  READMORE...

Cerita Dibalik Cerita Klewang Jilid I


KRI Klewang yang terbakar dibangun lagi dengan penawasan khusus
KRI Klewang merupakan kapal perang TNI AL dari tipe Kapal Cepat Rudal (KCR) Trimaran (tiga lunas) yang merupakan proyek rahasia hasil kerjasama pemerintah Indonesia-Swedia yang dalam hal ini digarap PT Lundin yang berkedudukan di Banyuwangi. Karena tingkat kerahasiannya ini maka tidak banyak informasi yang beredar di media hingga masyarakat, terlebih proyek ini merupakan hasil rekayasa dari putra-putri terbaik bangsa Indonesia yang di dukung BUMN strategis seperti PT DI, PT PAL, PT LEN, dll.
Kapal ini dibuat oleh PT Lundin Industry Invest ( Indonesia’s North Sea Boats) hasil kerjasama desain dengan LOMOcean Design Ltd New Zealand dan yang menarik PT Lundin mengaku belum pernah terjadi sebelumnya bahwa penggunaan carbon foam sandwich dalam skala sebesar ini digunakan diluar Skandinavia. Sejumlah besar material disupplai oleh Gurit-melalui divisi marine di New Zealand (SP – High Modulus)-sementara beberapa bahan mentah dari Gurit berasal dari China dan material karbonnya berasal dari beberapa negara.
Kapal Trimaran KRI Klewang yang terbakar dibangun lagi
Kapal ini merupakan kapal stealth (siluman) karena tidak (atau belum) dapat terdeteksi radar karena menggunakan bahan komposit serat karbon (bukan metal). Struktur komposit serat karbon (CRFP) lebih ringan dari metal namun diklaim 20x lebih kuat daripada baja.
Kapal ini diklaim sebagai satu-satunya kapal trimaran yang berbahan serat karbon (punya AS berbahan baja USS Sea Shadow) dan kapal ini juga disebut oleh media barat sebagai kapal canggih yang diproduksi oleh negara berkembang.
"Saat kapal ini bersandar di Lanal TNI AL Banyuwangi, tiba-tiba muncullah percikan api dan membakar kapal ini serta menenggelamkannya beberapa jam kemudian. Insiden ini terjadi pada tanggal 28 September 2012 di sore hari. Peristiwa ini membuat miris para anggota TNI AL karena terjadi ketika kapal belum genap 1 bulan diresmikan. Insiden ini terjadi pada tahap uji coba akhir sebelum diserahterimakan ke TNI AL selaku operator".
Namun bila kita jeli meneliti lebih seksama ada beberapa kejanggalan baik dari rangkaian peristiwa dan fakta dilapangan , yakni : 

1. Kri Klewang Yang Terbakar ukurannya lebih kecil yakni 50m dibandingkan aslinya 63m

2. Pemerintah tenang-tenang saja dengan kebakaran itu.
3. Tidak ditemukan sisa-sisa material kapal 
4. Tim investigasi tidak pernah datang ke TKP.
5. Kapal ini dibawa keliling indonesia sebelumnya.


Karena KRI Klewang terbuat dari fiberglass / carbo composite tak mungkin terbakarnya asap mengebul. "CARBON COMPOSIT JIKA TERBAKAR APINYA WARNA KUNING"dan jarang ada asap nya
walaupun begitu carbo dapat rentan terbakar hanya saja dalam waktu yang cukup "LAMA" dan sekali lagi carbon kalau terbakar apinya kuning

yang saya amati dari kebakarannya, saya cuma bisa bilang carbon fiber tidak terbakar seperti itu, karna sifat carbon fiber adalah api tidak bisa (atau lebih tepatnya tidak mudah) untuk menembus carbon fiber hingga api tersebut menyembur dengan tekanan 245 Mpa (sebagai info: api dengan tekanan 245 Mpa itu seperti semburan api pada oven tembakau dengan kekuatan sekitar 4,5x lebih kuat dari normalnya) karna itu carbon fiber digunakan dalam industri aviation (yang berkontak langsung dengan temperatur udara mencapai 235 derajat C) dan untuk bahan pelapis anti panas (biasanya ada pada pelapis gagang teflon) 


Yang menjadi tanda tanya adalah kenapa hanya dengan percikan api saja klewang bisa terbakar hebat padahal dalam kelistrikan carbon fiber banyak digunakan pada kontak tegangan tinggi di PLN yang notabenenya selalu memercikkan bunga api, dan seperti kita ketahui klewang terbelah dua hingga mencair saat terbakar, ini malah lebih tidak masuk akal lagi karena carbon sememangnya tidaklah mencair, karna ia bukan senyawa atau unsur pencetak, dalam ilmu teknik, carbon jika terbakar akan kembali menjadi carbon karna ia merupakan senyawa tunggal. dan menurut penglihatan saya api yang ditimbulkan oleh bakaran carbon tidaklah merah seperti itu, itu seperti resin yang terbakar, api dari carbon yang terbakar berwarna kuning dan sedikit pudar pada pangkalnya .
jadi kesimpulannya ada sesuatu yang aneh dengan terbakarnya klewang.



Seperti halnya pengadaan KS, masyarakat Indonesia oleh pemerintah Indonesia dibuat bingung, pusing dan jauh dari harapan yg dikira. Ini rahasia militer tidak akan diumbar sembarangan. Saya tahu ini ada kaitannnya dg taktik strategi militer Indonesia bagi para tetangga utara dan selatan.


Dan lagi : 

1. untuk kapal sekelas KCR, tonasenya hanya 250 ton, terlalu ringan untuk kapal sekelas KCR, idealnya kapal       yang bertonase 250 ton adalah kapal MTB (Missile Torpedo Boat) macam KRI Macan Tutul yang di pakai           Laks. Yos Sudarso pada pertempuran laut aru..



2. Harga 110 miliar rupiah sudah termasuk RnD, harga yang keterlaluan murahnya untuk membangun sebuah 
    KCR Canggih termasuk riset dan pengembangannya...



3. Tidak semua berita baik media kabar/elektronik menyiarkan beritanya, kalaupun ada yang menyiarkan, itupun     menyiarkan dengan setengah hati, asal2an, tidak komplet, simpang siur, bodrex lah pokoknya..



4. waktu kapal terbelah jadi 2, sangat terlihat jelas bahwa TIDAK ADA isi yang berarti dalam bagian kapal alias       KOSONGAN, bahkan mesin pun tidak nampak, padahal mesin&propulsi KRI Klewang DITARGETKAN               berteknologi "Caterpillar" (Magneto-Hydrodynamic propulsion) yang merupakan terknologi propulsi paling 
    senyap di didunia, idealnya propulsi tersebut di pakai untuk propulsi kapal selam modern.. dan mesin tersebut     sangatlah kompleks dan rumit meski ukurannya tidak sebesar mesin konvensional,sangat tidak wajar kalau       tidak terlihat dan ikut meleleh saat terbakar..



Terkadang dalam dunia "persilatan" beberapa teknik "mempertahankan dri" tidak di ungkap semuanya, coba saja contoh : berapa tahun peristiwa TRIKORA telah berlalu namun baru beberapa tahun ini kita tahu bahwa Indonesia memiliki 24 whiskey class pada saat peristiwa tersebut berlangsung...


strategi militer TNI "kamuflase, biarkan lawan lengah, lawan kira kita lemah tetapi bila masuk perangkap totally war. Kita sekarang ibarat punya uang lebih setelah semua anggaran buat kesejahteraan tercukupi. Uang lebih ini telah dibelanjakan alutsista besar2an. 

Klewang memang Kapal Siluman versi Indonesia yang telah memperkuat jajaran TNI AL yang bermarkas di salah satu teluk di wilayah nusantara ini berkumpul dengan saudara-saudaranya dari utara yang menyelam dibawahnya. Klewang 63 M merupakan varian pertama dan telah memasuki layanan sejak 2012 lalu yang telah dikembangkan lagi dengan panjang 92 M untuk menghadapi Zumwalt dari Amerika Serikat, dengan bahan yang berbeda dari pendahulunya.

TNI AL sudah menjadi poros maritim jauh sebelum didengung-dengungkan selama ini, percaya atau tidak itulah TNI khususnya TNI AL dengan segala taktik dan strateginya menuju Blue Water Navy. Salam NKRI.

source : militernkri.blogspot.com
»»  READMORE...