Lapan dan PT Dirgantara Indonesia (DI) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) di Gedung Pusat Manajemen PT DI, Bandung, Jawa Barat, Selasa (8/4). Pertemuan ini membahas mengenai pengembangan pesawat N219. Pertemuan ini dipimpin oleh Deputi Bidang Teknologi Dirgantara Lapan, Prof. Dr. Soewarto Hardhienata.
Project Manager N219 PT DI, Budi Sampurno, menjelaskan mengenai status kemajuan pengembangan pesawat tersebut. Ia mengatakan bahwa secara teknis, PT DI telah membuat mock up pesawat termasuk menyiapkan materi dan spesifikasi yang diperlukan untuk pembuatan model dan engineering flight simulator.
Lapan dalam program N219 bertugas dalam desain dan pengembangan pesawat. Kepala Pusat Teknologi Penerbangan Lapan, Gunawan S. Prabowo, menjelaskan mengenai perencanaan strategis pengembangan teknologi penerbangan di Lapan. Ia menjelaskan, sebanyak 28 peneliti telah bekerja di PT DI pada 12 Maret 2014 untuk bidang avionik, elektrikal, propulsi, engineering flight simulator, aerodinamika, dan analisis struktur.
Selain Lapan dan PT DI, pengembangan N219 melibatkan berbagai instansi lain. Kementerian Negara Riset dan Teknologi menjadi koordinator bagi program ini. BPPT melaksanakan pengujian aerodinamika dan struktur N219. Kementerian Perindustrian mengembangkan industri pendukung dan menciptakan cluster industri dalam produksi N219. Kementerian Perhubungan mengeluarkan sertifikat terkait pengembangan pesawat. Bappenas/Kementerian Keuangan memfasilitasi pembiayaan pengemmbangan program.
Dalam pertemuan ini, peserta FGD memberikan saran mengenai berbagai aspek baik teknis maupun manajemen terkait pembinaan, pengawasan, dan penyampaian laporan. Para pihak yang terlibat dalam pengembangan pesawat transportasi nasional N219 optimis pesawat akan selesai sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Peserta FGD juga mendukung dan mengapresiasi perkembangan yang telah dilaksanakan.
Program N219 bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah terpencil dan perbatasan melalui ketersediaan sarana transportasi udara perintis. Pengembangan pesawat ini juga akan menumbuhkan industri penerbangan nasional dan pendukungnya, operator pesawat terbang, serta dunia pendidikan khususnya di bidang penerbangan. Nantinya, pengembangan pesawat ini juga akan meningkatkan kemandirian nasional dalam produksi sarana transportasi udara.
Project Manager N219 PT DI, Budi Sampurno, menjelaskan mengenai status kemajuan pengembangan pesawat tersebut. Ia mengatakan bahwa secara teknis, PT DI telah membuat mock up pesawat termasuk menyiapkan materi dan spesifikasi yang diperlukan untuk pembuatan model dan engineering flight simulator.
Lapan dalam program N219 bertugas dalam desain dan pengembangan pesawat. Kepala Pusat Teknologi Penerbangan Lapan, Gunawan S. Prabowo, menjelaskan mengenai perencanaan strategis pengembangan teknologi penerbangan di Lapan. Ia menjelaskan, sebanyak 28 peneliti telah bekerja di PT DI pada 12 Maret 2014 untuk bidang avionik, elektrikal, propulsi, engineering flight simulator, aerodinamika, dan analisis struktur.
Selain Lapan dan PT DI, pengembangan N219 melibatkan berbagai instansi lain. Kementerian Negara Riset dan Teknologi menjadi koordinator bagi program ini. BPPT melaksanakan pengujian aerodinamika dan struktur N219. Kementerian Perindustrian mengembangkan industri pendukung dan menciptakan cluster industri dalam produksi N219. Kementerian Perhubungan mengeluarkan sertifikat terkait pengembangan pesawat. Bappenas/Kementerian Keuangan memfasilitasi pembiayaan pengemmbangan program.
Dalam pertemuan ini, peserta FGD memberikan saran mengenai berbagai aspek baik teknis maupun manajemen terkait pembinaan, pengawasan, dan penyampaian laporan. Para pihak yang terlibat dalam pengembangan pesawat transportasi nasional N219 optimis pesawat akan selesai sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Peserta FGD juga mendukung dan mengapresiasi perkembangan yang telah dilaksanakan.
Program N219 bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah terpencil dan perbatasan melalui ketersediaan sarana transportasi udara perintis. Pengembangan pesawat ini juga akan menumbuhkan industri penerbangan nasional dan pendukungnya, operator pesawat terbang, serta dunia pendidikan khususnya di bidang penerbangan. Nantinya, pengembangan pesawat ini juga akan meningkatkan kemandirian nasional dalam produksi sarana transportasi udara.
Sumber : Lapan
No comments:
Post a Comment