Lockheed Martin dan mitra industrinya tengah mempersiapkan uji coba selanjutnya dari pengembangan tahap akhir sistem pertahanan udara MEADS (Medium Extended Air Defense System), yang akan memiliki fungsi perlindungan 360 derajat dalam mengatasi ancaman dari udara dan rudal balistik.
Uji penembakan yang akan dilakukan pada awal November nanti akan menembak dua target, yaitu drone QF-4 dan rudal balistik taktis Lancer. Target akan menyerang secara bersamaan dari posisi yang berlawanan (berseberangan) dan dari ketinggian yang berbeda untuk menguji fungsi perlindungan 360 derajat dan radar X-band. Uji coba akan berlangsung di Practica, pangkalan udara Mare, Roma, Italia.
Setelah target terdeteksi radar kontrol tembak akan mendeteksi dan menembak/mencegat target dengan rudal PAC-3 MSE. Apakah pencegatan pertama akan segera melumpuhkan rudal balistik?Sistem MEADS secara otomatis akan memerintahkan dirinya sendiri bila perlu melakukan pencegatan kedua. Namun biasanya rudal interseptor (PAC-3) yang ditembakkan akan lebih banyak jumlahnya dari ancaman yang masuk. Menurut pihak Lockheed, uji coba semacam ini adalah yang pertama kali.
Uji coba akan menggunakan peluncur MEADS buatan Italia dan Jerman, desainnya sama kecuali truk yang memegang sistem kendali. Rudal PAC-3 akan melakukan manuver "over-the-shoulder" (lintasannya mirip ∩) untuk mencegat target mereka, sebuah fitur unik dari MEADS.
Bulan lalu, sistem MEADS telah disertifikasi untuk beroperasi sistem dengan Mode 5 Identification Friend or Foe (IFF). Modus 5 merupakan modus keamanan yang memberikan identifikasi line-of-sight untuk bisa membedakan antara sekutu dan musuh.
Proyek MEADS adalah program kooperatif dengan dana dari Washington, Roma dan Berlin. Program sendiri baru benar-benar dimulai pada 2005. Washington mendanai sebanyak 58%, Jerman 25% dan sisanya Italia 17%. Namun Amerika Serikat memilih mengakhiri pendanaan untuk MEADS setelah fiskal 2014, efektif menarik AS dari program produksi.
Untuk mengatasi kurangnya dana pengembangan selanjutnya (akibat AS menarik diri) program MEADS kemudian ditawarkan ke Polandia (Jepang juga berkemungkinan) dan Lockheed Martin juga menawarkan Polandia kemitraan dalam tim. Dalam pertemuan baru-baru ini di Warsawa, Polandia, pemerintah AS menjelaskan bahwa Polandia akan menerima data-data teknis MEADS yang sebelumnya hanya diberikan untuk negara-negara mitra pengembangan MEADS. Jika MEADS benar akan "diambil" Polandia, Lockheed Martin berharap akan adanya basis laboratorium sistem integrasi di Polandia, seperti yang ada di AS.
Setelah uang pendanaan akan habis pada tahun fiskal 2014 nanti, pihak pengembang berharap juga bisa memperoleh izin dari Italia dan Jerman untuk menggunakan data dari percobaan nanti untuk mempersiapkan uji coba berikutnya. Uji coba selanjutnya akan mencakup pekerjaan integrasi tingkat yang lebih tinggi dengan menggunakan data dari uji coba November nanti sebagai dasar.
Bukan tanpa alasan AS menarik diri dari mendanai program MEADS setelah 2014. Karena kondisi ekonomi yang sulit, AS lebih memilih untuk meng-upgrade sistem pertahanan udara Patriot-nya dibandingkan membeli sistem MEADS. Sistem MEADS sendiri dikembangkan untuk menggantikan sistem Patriot AS dan Jerman, dan Nike Hercules Italia.
No comments:
Post a Comment