4 Juli 2013, Jakarta: Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio mengatakan, modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) TNI Angkatan Laut diprioritaskan pada peremajaan alutsista tua. Alutsista yang kondisinya tidak layak pakai segera dipensiunkan, namun penggantiannya disesuaikan dengan kebutuhan.
"Percepatan pemenuhan alutsista ini sesuai renstra (rencana strategis-Red) untuk mencapai kekuatan pokok minimum (Minimum Essential Force/MEF)," demikian sambutan KSAL yang dibacakan Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil), Laksda TNI SM Darojatim pada upacara HUT Ke-52 Kolinlamil di Jakarta, Rabu (3/7).
Pembangunan MEF itu sendiri diimplementasikan dalam tiga renstra hingga tahun 2024. Selain percepatan pengadaan alutsista, proyeksi renstra mencakup organisasi dan personel. "Namun pencapaian MEF akan disesuaikan dengan alokasi anggaran pertahanan," aku KSAL.
Di sisi lain, KSAL menambahkan beberapa KRI yang berada di jajaran Kolinlamil selayaknya sudah memasuki masa pensiun. Namun, tak sedikit pula alutsista yang dimilikinya merupakan KRI tercanggih hasil produksi industri dalam negeri.
"Sebagai realisasi kemampuan alutsista Kolinlamil, TNI AL telah mengupayakan program modernisasi alutsista Kolinlamil melalui pengadaan, revitalisasi, rematerialisasi, dari pinjaman dalam negeri dan peningkatan kemampuan dengan APBN," kata KSAL.
Darojatim mengatakan unsur KRI yang dimiliki Kolinlamil, diantaranya KRI Teluk Rantai-509, KRI Teluk Bone-511, KRI Teluk Parigi-539, KRI Teluk Lampung -540, KRI Tanjung Fatagar -974, dan KRI Banjarmasin -592. Sejumlah KRI ini di bawah binaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya.
Sedangkan KRI di bawah binaan Satlinlamil Jakarta, terdiri dari KRI Tanjung Kambani-971, KRI Tanjung Nusanive 973, KRI Teluk Amboina-509, KRI Teluk Manado-573, KRI Teluk Hading -538. KRI Mentawai, KRI Karimata-960 dan KRI Banda Aceh.
"Sampai saat ini Kolinlamil terus menggelar beberapa KRI dalam tugas angkutan laut pergeseran pasukan untuk pengamanan Perbatasan (Pemtas) RI dengan negara tetangga, seperti Malaysia, Timor Leste dan Papua Nugini," kata Pangkolinlamil.
Momentum Kebangkitan
KSAL mengatakan, peringatan hari jadi Kolinlamil akan menjadi momentum mendorong motivasi dan semangat pengabdian, dalam meningkatkan kinerja satuan.
Hal ini sesuai tuntutan reformasi birokrasi yang telah diberlakukan, untuk menghasilkan karya terbaik bagi Kolinlamil TNI AL, bangsa dan negara. "Tingkatkan semangat semangat juang dan etos kerja segenap prajurit dan PNS Kolillamil, yang dilandasi semboyan Satya Wira Jala Dharma," tegas KSAL.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai Kotama Ops, Kolinlamil menyelenggarakan operasi angkutan laut TNI, baik dalam operasi militer perang (OMP) maupun operasi Militer Selain Peran (OMSP), serta bantuan operasi lainnya sesuai dengan kebijakan Panglima TNI.
Sedangkan sebagai Kotama Bin, Kolinlamil merupakan pembina tunggal Angkutan Laut, membina kemampuan sistem angkutan laut militer, membina potensi angkutan laut nasional, guna kepentingan pertahanan dan keamanan negara di laut dan membina kesiapan operasional.
"Hal tersebut, sebagai realisasi peningkatan kekuatan dan untuk melaksanakan angkutan laut TNI, meliputi personel, alat peralatan dan pembekalan yang bersifat taktis, strategis maupun admnistrasi," kata KSAL.
Sumber: Suara Karya
No comments:
Post a Comment