Jakarta — Pertamina berencana mengolah sampah sebesar 20 ribu ton menjadi energi listrik dengan kapasitas 12 megawatt (MW). Rencana tersebut akan mulai direalisasikan pada tahun 2014.
Hal tersebut disampaikan oleh Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Ali Mundakir, dikutip Aktual.co, Minggu (30/6).
Menurutnya, hal itu dilakukan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada minyak sebagai bahan bakar. Pasalnya, cadangan minyak di Indonesia sudah menipis.
"Cadangan minyak Indonesia saat ini tinggal 3,7 miliar barel dan diprediksi akan habis 11 tahun lagi. Kalau tidak ada penemuan sumur minyak baru, Indonesia bakal terus impor minyak. Itupun kalau punya uang atau bisa juga punya uang tapi tidak ada barangnya (minyak)," katanya.
Selain itu, Ali berharap agar pemerintah mulai melakukan diversifikasi energi dengan penggunaan energi terbarukan bagi kendaraan, pembangkit listrik dan sebagainya.
Beberapa caranya adalah dengan konversi bahan bakar gas (BBG), panas bumi (geothermal), energi angin, dan air.
"Pembangkit listrik sudah tidak bisa lagi pakai BBM, dan harus mulai beralih ke energi terbarukan, seperti geothermal di mana dari kapasitas 20 ribu megawatt (MW) atau terbesar yang baru dimanfaatkan 2 ribu MW. Selain itu, Cadangan gas Indonesia juga masih bisa untuk 41 tahun mendatang," jelasnya.
● Aktual
No comments:
Post a Comment