News in Picture

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sunday, April 14, 2013

Israel Ciptakan Sistem Rudal Tercanggih Setelah Iron Dome Gagal



Iron Domes gagal


Saat ini Rezim Israel tengah merancang untuk menguji sistem perisai rudal baru yang dikembangkan oleh perusahaan AS "US company Raytheon" setelah sistem Iron Dome yang ada, gagal mencegat ratusan roket dan rudal yang ditembakkan dari Gaza.Menurut sumber media AS, setelah sistem Iron Dome gagal, Israel meminta bantuan kepada insinyur dari perusahaan-perusahaan Amerika untuk membantu rezim itu mengembangkan perisai rudal generasi terbaru yang disebut Stunner.

Jika sistem terbaru tersebut terbukti layak, Tel Aviv akan menambah sistem untuk perisai rudal, yang dikenal sebagai David Sling yang dirancang khusus untuk melengkapi Iron Dome.

"Mereka bekerja keras untuk mencapai sistem operasional David Sling. Harapannya sistem tersebut dapat melumpuhkan berbagai target, "kata Theodore A. Postol, Profesor Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Kebijakan Keamanan Nasional di Institut Technologi, Massachusetts sekaligus mantan penasihat Angkatan Laut AS.

Israel mengembangkan Iron Dome dengan dana 200 juta dolar dari Amerika Serikat. AS juga berencana memberikan kepada Tel Aviv lagi sebesar $ 600 juta untuk baterai tambahan dan rudal pengganti yang gagal. 

AS juga membantu membiayai proyek Stunner jika terbukti layak. Perusahaan Rafael Israel sejauh ini telah menghabiskan total $ 130 juta selama tiga tahun terakhir untuk menyelesaikan sistem David Sling tersebut.

Menurut Boston Globe, sistem rudal pencegat baru ini dirancang khsus untuk mencegat berbagai rudal jarak pendek rudal balistik, roket kaliber besar dan rudal jelajah," kata Raytheon dalam sebuah pernyataan.

Laporan itu menambahkan, Tel Aviv juga bekerja sama dengan korporasi kedirgantaraan raksasa Amerika, Boeing, selain sebelumnya bekerjasama dengan produksi perisai rudal yang dikenal sebagai Arrow 3 yang dirancang untuk mencegat rudal jelajah ratusan, bahkan ribuan kilometer.

Hujan roket Hamas di kota-kota Israel menimbulkan pertanyaan serius tentang bagaimana rezim Israel akan melindungi diri dalam kasus serangan balasan lainnya.

Sistem pertahanan rudal udara Iron Dome hanya mampu merontokkan sekitar 420 dari sekitar 1.500 roket yang ditembakkan oleh pejuang Palestina ke kota-kota Israel.

Dalam serangan balasan itu, pejuang perlawanan terus-menerus menghujani roket dan rudal ke wilayah yang diduduki dalam perang delapan hari Israel di Gaza yang menewaskan sedikitnya lima orang Israel. 

2 comments:

Unknown said...

mas,.anda kalo menulis sesuatu tolong lebih fair,anda menulis berbagai macam analisis dan info-info yang saya sendiri mengakuinya sebagai sesuatu yang menarik,.
namun sayang,tulisan anda yang satu ini :
"Israel Ciptakan Sistem Rudal Tercanggih Setelah Iron Dome Gagal"
adalah sesuatu yang sangat ngawur dan terkesan sentimen,,lihatlah fakta kinerja "iron dome" yang sangat baik yang bisa mengintercept 97% roket hamas,.saya menyebutnya 97% karena roket yang berhasil masuk itu adalah roket yang sengaja dibiarkan karena tidak berbahaya,. rudal tersebut tidak jatuh di pemukiman melainkan di lapangan terbuka,....
bukan saja anda banyak sekali blog2 yang menulis berita hoax mengenai kehancuran israel,..
ada yang mengatakan hamas berhasil menembak jatuh F-16 israel,ada lagi yang mengatkan serangan roket hamas membunuh ratusan nyawa israel dan menghancurkan ratusan gedung,.padahal berita tersebut sengaja dibuat2 untuk kepuasan diri sendiri dan kelompok tertentu, padahal hal itu semua diluar fakta yang ada,,korban israel hanya 5 orang tewas,itupun karena mereka melintasi area lapangan terbuka dimana sengaja dibiarkan irone dome,.. kalo mau fair,ambil saja berita dari media2 israel karena tidak mungkin mereka memanipulasi berita dalam peperangan,.jangan mengambil sumber dari situs2 dari arab,arrahmah,republika online,voa islam,.mereka itu adalah penipu2 ulung,yang membuat berita untuk menyenangkan pihak2 tertentu,..
saya harapkan jangan anda menulis yang nyeleh2 karena membenci israel,.hal itu sangat memanlukan dan mencoreng kredibilitas anda sebagai blogger...

Anonymous said...

Ya, Israel Memang masih menjadi nomor 1 dalam sistem pertahanan militer diseluruh dunia. Israel memiliki kemampuan teknologi sedangkan Amerika Serikat menyuplai dana. Maka jadilah kekuatan berbasis militer canggih dan membanggakan. Iron dome bukan gagal, namun masih memiliki kekurangan. Karena Negara yang satu ini yaitu Israel akan selalu ingin terdepan dalam segala sesuatu. Bahkan AS pun ikut dalam program2 mereka. Otak orang Israel pintar dan dianugerahkan dari Tuhan YME. Itu kenyataannya. Kita pun bs berusaha seperti mereka, namun. Kita harus akui mereka dipilih oleh YME menguasai dunia. Syukurlah ada PBB yang memberikan batas2 atau patok dari hubungan Internasional. Jika PBB tidak ada , maka Israel bisa menjajah dengan seluas bumi ini. Berdoalah hanya untuk Indonesia agar dapat memiliki alutsista canggih seperti Korea Selatan. Apache AS, Leopard Jerman, Corvet Inggris, Kapal Selam Korea Selatan, Sukhoi Rusia, F-16 Amerika Serikat, UAV Israel, Mudah2an beli jg Eurocopter Prancis, Marder Jerman, Kapal selam Kilo Class Rusia, F-22 AS, F-35 AS. M1A2 Abrams AS, intinya Para Pemimpin kita harus bs mengedepankan pentingnya kedaulatan Negara dengan membangun Pertahanan Militer yang baik dan disegani di Kawasan Asia Tenggara dan dihormati Dunia Internasional. Kita memiliki hak yang sama sebagai sebuah bangsa berdaulat. Indonesia, Singapore, Australia, South Korea, US, Israel, Russia, Iran, China, Etc. We are all have the same rights. The different is just our income and money to built or have a military power which is Best in this century. I really thankful for President of Indonesia which give full attention in defence things and planned to make Indonesia Known as the Leader Of Freewill Nations in The Reagion use softpower ways. But the other side Indonesia build a strengtful Military devices. Thank You SBY. We Love You Father. Our hopes that The President in Indonesia after the leadership of Yours will have the same attention especially in Military Action. God Bless You Susilo Bambang Yudhoyono.