Airbus Military telah melakukan uji penerbangan salah satu prototipe pesawat C-295 di landasan terbang milik perusahaan dirgantara yang berpusat di Seville, Spanyol itu. Pesawat yang sedang menjalani uji penerbangan tersebut agak berbeda dengan C-295 lainnya sebab pada bagian ujung sayap utama berbentuk membengkok keatas seperti sirip ikan hiu dan dikenal dengan sebutan "winglet".
Penggunaan winglet pada struktur sayap pesawat bertujuan untuk mentiadakan efek turbulensi yang dapat mengurangi gaya angkat sayap pesawat. Dengan meminimalisir efek turbulensi yang biasanya terjadi pada bagian ujung sayap, daya terbang pada pesawat bisa lebih efektif sehingga pesawat bisa lebih menghemat pemakaian bahan bakar serta mampu terbang lebih jauh dan lebih lama.
C-295 yang menggunakan winglet tersebut adalah sebuah pesawat yang dirancang untuk membawa kubah radar seperti tampak pada foto diatas. Varian ini dikenal dengan nama C-295 AEW&C (Airborne Early Warning and Control). Dengan peningkatan performa terbang karena penggunaan winglet ini, pihak Airbus Military berharap Indonesia akan memilih C-295 AEW&C untuk memenuhi kebutuhan TNI-AU akan pesawat radar peringatan dini. TNI-AU dikabarkan telah merencanakan untuk memiliki 3 unit pesawat jenis ini. Bahkan untuk mempromosikan pesawat varian ini kepada Indonesia, situs defense-update.com menyebutkan bahwa Airbus Military telah mengecat badan prototipe pesawat C-295 AEW&C dengan warna seperti yang digunakan pada armada pesawat TNI-AU.
Sebelum menggunakan winglet, C-295 AEW&C sudah melakukan uji penerbangan pada bulan Februari 2012 lalu. Hasil uji terbang dinyatakan sukses dan pesawat mampu terbang selama 8 jam non-stop dengan ketinggian terbang hingga 24.000 kaki (7.315 meter). Dengan digunakannya winglet pada struktur sayap, diharapkan C-295 AEW&C mampu terbang lebih lama dan lebih jauh dari sebelumnya. Menurut informasi, sayap winglet akan digunakan juga pada produksi pesawat C-295 selanjutnya.
Pengembangan pesawat C-295 AEW&C merupakan hasil kerjasama Airbus Military dengan Israel Aerospace Industries (IAI). Kesepakatan kerjasama tersebut ditandatangani oleh kedua belah pihak pada awal tahun 2011. Dalam kerjasama ini pihak IAI bertindak sebagai penyedia perangkat dan sistem radar untuk pesawat C-295 AEW&C.
C 295 ini dilengkapi perangkat "integrated tactical system mission" milik IAI/ Elta sebagai penyedia "active electronically scanned array radar", serta piranti pendukung lainnya selain dilengkapi juga dengan modul anti-surface/anti-submarine warfare.
Pesawat AEW&C atau AWACS berfungsi sebagai BVR Missile Guidance, Electronic Warfare (EW) dan Reconnaissance. Ia menjadi mata dan backbone informasi bagi armada tempur sebuah negara.
No comments:
Post a Comment