News in Picture

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Tuesday, April 16, 2013

Ilmuwan temukan teknik baru untuk melihat otak



CLARITY memindai seluruh bagian dalam otak dalam gambar tak bertanggal dari Kwanghun Chung dan Karl Deisseroth di Howard Hughes Medical Institute, Stanford University. (REUTERS/Howard Hughes Medical Institute-Stanford University handout)

New York - Ahli syaraf Stanford University di California, Karl Deisseroth, menemukan teknik untuk membuat otak terlihat transparan, terobosan baru yang akan bisa memberikan gambaran lebih jelas tentang fungsi mental normal dan gangguan syaraf. 

Deisseroth dan koleganya melaporkan temuan mereka dalam jurnal ilmiah Nature daring pada Rabu bahwa mereka mengembangkan cara untuk menggantikan jaringan buram dalam otak (yang diambil dari tikus laboratorium atau sumbangan orang untuk riset) dengan "hydrogel," substansi serupa yang digunakan untuk lensa kontak.

Metode yang disebut CLARITY itu membuat otak transparan, memperlihatkan bagian dalam otak seperti hippocampus dengan jelas layaknya ikan transparan, dan bahkan sirkuit syaraf dan sel-sel pun terlihat.

"Kita bisa melihat struktur hingga ke pasangan neuron pada setiap sisi sinaps," kata Deisseroth seperti dikutip Reuters.

Deisseroth menambahkan, kelompoknya masih dalam proses membuat keseluruhan otak manusia menjadi terlihat transparan.

"Ini mungkin kemajuan neuroanatomi paling penting," kata Thomas Insel, Direktur National Institute of Mental Health Amerika Serikat di Bethesda, Maryland, di laman Nature.

Sampai sekarang teknologi yang ada hanya memungkinkan para ilmuwan melihat neuron dan hubungan antar-neuron dalam detil mikroskopis pada sekerat kecil jaringan.

Para peneliti harus merekonstruksi data tiga dimensi dari potongan-potongan tipis jaringan ini, menyatukan ratusan dan bahkan ribuan potret-potretnya.

Metode yang demikian membuat pemetaan proyeksi rentang-panjang sel-sel syaraf sangat berat dan rentan kesalahan, dan analisis terhadap keseluruhan otak mustahil dilakukan.

Teknik yang baru memungkinkan pada ahli syaraf mempelajari otak secara utuh. 

"Itu akan memberikan peluang yang lebih baik untuk mempelajari hubungan berjarak besar, yang akan membantu menentukan hubungan struktur dan fungsi," kata Deisseroth.

No comments: