JAKARTA - Perusahaan pembuat pesawat yang paling tersohor di dunia Airbus, berencana menggandeng perusahaan pesawat yang didirikan oleh mantan Presiden BJ Habibie yaitu PT Dirgantara Indonesia (DI). Hal ini untuk meningkatkan nilai perdagangan dan apresisasi terhadap pelaku usaha Indonesia.
Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN Julian Wilson saat peluncuran Trade Support Programme II (TSP II) di Le Meridien menuturkan, sebagai bentuk kepercayaan atas kualitas sumber daya di Indonesia, pihaknya memberikan kepercayaan penuh untuk membuat pangkal sayap pesawat Airbus.
"Kami akan berikan order pangkal sayap pesawat, Investasi ini di Indonesia kami percayakan pada kualitas sumber daya di sini. Ini akan kami serahkan pembuatannya pada PT DI yang ada di Bandung," ujar Julian Wilson, saat peluncuran Trade Service Programme, di Le Meridien, Jakarta, Selasa (9/4/2013).
Wilson menambahkan, investasi tersebut otomatis akan menjadikan ciri khas penanaman modal yang berasal dari Eropa. Dalam hal ini dia berharap pelaku usaha di Indonesia bisa memberikan kepercayaan yang sama terhadap pihaknya.
"Dalam industri penerbangan pangkal sayap pesawat merupakan bagian yang sangat penting. Suku cadang itu akan kami serahkan pembuatannya pada perusahaan Indonesia," jelasnya.
Wilson mengakui, bahwa pihaknya sampai saat ini merupakan investor terbesar kedua di Indonesia yang berperan di sektor minyak dan gas.
"Perusahaan Eropa yang ada di Tanah Air sudah menyediakan 1,1 juta lapangan pekerjaaan untuk masyarakat Indonesia," imbuhnya.
Lebih lanjut dia mengingatkan agar Indonesia bisa segera membahas Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Hal ini untuk meliberalisasi perdagangan pada kedua belah pihak.
Seperti diketahui ?perusahaan pelat merah yang didirikan mantan Presiden BJ Habibie tersebut, telah memproduksi pangkal sayap pesawat Airbus sebanyak 3.000. Produk aseli buatan Indonesia tersebut telah dipasang di pesawat Airbus jenis A 230-21 dan A 231 yang terbang ke seluruh penjuru dunia.
sumber : Okezone
No comments:
Post a Comment