"Dua untuk transportasi massal dan satu lagi barang," ujar Dahlan.
Menteri BUMN meresmikan "Mock up" Monorail buatan Konsorsium Perusahaan BUMN di Madiun, Senin 6 Mei 2013. |
Apa yang bisa diperbuat oleh bangsa Indonesia dalam pengusaan teknologi ?
Jawabnya adalah sangat banyak. Dan sangat luar biasa. Kita sebenarnya memiliki potensi dan kemampuan untuk membuat apapun yang bisa dibuat oleh bangsa lain di dunia, tanpa kecuali.
Mengapa ? Karena, seperti kata Presiden SBY, kebijaksanaan adalah milik semua bangsa. Bangsa Indonesia, seperti halnya bangsa-bangsa lain di dunia, punya kemampuan untuk belajar dan berkembang. Buktinya, kita bisa buat monorail yang cukup bagus.
Ah, baru monorail aja bangga. Amerika sudah bikin robot untuk dikirim ke Mars yang dikendalikan dari Bumi. Indonesia ?
Ya, tak apa. Mereka memang memulai lebih dahulu. Kita, Bangsa Indonesia, cepat atau lambat, juga akan menuju ke sana. Tunggu aja, nanti juga khan sampai. Semua itu perlu proses, butuh investasi waktu.
Amerika itu merdeka pada tanggal 4 Juli 1776. Umur AS sekarang 237 tahun.
Sedangkan Indonesia, merdeka baru tanggal 17 Agustus 1945. Umurnya baru 68 tahun.
Selisih berapa tahun ? 170 tahun !!
Jadi kita merdeka secara ekonomi baru 5 tahun yang lalu !! Itu pun belum 100% merdeka secara ekonomi. Renegosiasi masih berlangsung.
Nah, kalau kita bisa membuat monorail, apalagi pesawat terbang dan kapal perang, dalam waktu sesingkat itu, hebat khan ? Argentina saja belum.
Ya, akui sajalah kita memang cukup hebat. Semenjak BUMN ditangani oleh Dahlan Iskan, banyak kemajuan yang bisa diraih oleh hampir seluruh BUMN strategis. Misalnya, PT PINDAD yang sampai-sampai Pak BJ Habibie, mantan Presiden dan teknolog kita, merasa perlu memberi apresiasi pada perusahaan itu. Lalu PT DI, PT PAL, LAPAN, Garuda, Krakatau Steel, dan lain-lain termasuk PT INKA mengalami peningkatan produktivitas yang menggembirakan.
PT INKA membentuk konsorsium BUMN untuk membangun proyek monorail Jakarta-Bekasi yang di masa-masa pejabat sebelumnya tak terpikirkan. Bahkan dianggap tak mungkin alias impossible !
Namun faktanya konsorsium BUMN telah memajang mock up kereta monorail itu sebagaimana informasi di bawah ini.
Jawabnya adalah sangat banyak. Dan sangat luar biasa. Kita sebenarnya memiliki potensi dan kemampuan untuk membuat apapun yang bisa dibuat oleh bangsa lain di dunia, tanpa kecuali.
Mengapa ? Karena, seperti kata Presiden SBY, kebijaksanaan adalah milik semua bangsa. Bangsa Indonesia, seperti halnya bangsa-bangsa lain di dunia, punya kemampuan untuk belajar dan berkembang. Buktinya, kita bisa buat monorail yang cukup bagus.
Ah, baru monorail aja bangga. Amerika sudah bikin robot untuk dikirim ke Mars yang dikendalikan dari Bumi. Indonesia ?
Ya, tak apa. Mereka memang memulai lebih dahulu. Kita, Bangsa Indonesia, cepat atau lambat, juga akan menuju ke sana. Tunggu aja, nanti juga khan sampai. Semua itu perlu proses, butuh investasi waktu.
Amerika itu merdeka pada tanggal 4 Juli 1776. Umur AS sekarang 237 tahun.
Sedangkan Indonesia, merdeka baru tanggal 17 Agustus 1945. Umurnya baru 68 tahun.
Selisih berapa tahun ? 170 tahun !!
Ketika Indonesia merdeka, keluar dari mulut buaya Belanda, langsung masuk ke mulut Harimau IMF, IGGI, World Bank, dan AS sendiri melalui Freeport, Exxon, Chevron, Newmont, dan lain-lain sampai sekarang. Jadi merdeka sebentar, begitu Bung Karno tiada, langsung dijajah lagi oleh predator baru yang lebih canggih dan lebih menguras kekayaan alam kita. Setelah reformasi, yakni setelah 1998, BUMN-BUMN strategis, dan Bank-Bank di bawah BPPN dijual ke asing atas desakan IMF dengan harga murah.
Tahun 2008-an, baru kita lepas dari IGGI (CGI dibubarkan), lepas dari IMF dengan melunasi hutang-hutang kita (yang tak pernah kita gunakan dalam arti sebenarnya), dan mulai melakukan 'nasionalisasi' pelan-pelan (renegosiasi) MNC asing seperti Freeport, Exxon, Newmont, dan lain-lain. Titik inilah sebenarnya kemerdekaan Indonesia, yakni tahun 2008 !!
Nah, kalau kita bisa membuat monorail, apalagi pesawat terbang dan kapal perang, dalam waktu sesingkat itu, hebat khan ? Argentina saja belum.
Ya, akui sajalah kita memang cukup hebat. Semenjak BUMN ditangani oleh Dahlan Iskan, banyak kemajuan yang bisa diraih oleh hampir seluruh BUMN strategis. Misalnya, PT PINDAD yang sampai-sampai Pak BJ Habibie, mantan Presiden dan teknolog kita, merasa perlu memberi apresiasi pada perusahaan itu. Lalu PT DI, PT PAL, LAPAN, Garuda, Krakatau Steel, dan lain-lain termasuk PT INKA mengalami peningkatan produktivitas yang menggembirakan.
PT INKA membentuk konsorsium BUMN untuk membangun proyek monorail Jakarta-Bekasi yang di masa-masa pejabat sebelumnya tak terpikirkan. Bahkan dianggap tak mungkin alias impossible !
Namun faktanya konsorsium BUMN telah memajang mock up kereta monorail itu sebagaimana informasi di bawah ini.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, pada hari Senin 6 Mei 2013, meresmikan tiga buah replika monorel yang dibuat oleh PT Industri Kereta Api (Inka) di Madiun, Jawa Timur.
Merah-putih. Warna bendera Indonesia. Mungkin ini maksudnya agar masyarakat lebih cinta pada produk dalam negeri ?
Dalam sambutan peresmian, Dahlan menjelaskan, replika monorel tersebut untuk angkutan umum rute Bekasi Timur-Cawang-Cibubur-Kuningan, angkutan penumpang atau Automated People Mover System (APMS) di area Bandara Soekarno-Hatta, serta angkutan barang atau Automated Container Transporter (ACT) Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya-Terminal Peti Kemas Telok Lamong.
"Jadi, monorel yang diluncurkan hari ini ada tiga. Dua untuk transportasi massal dan satu lagi barang," ujar Dahlan. Lihat foto-fotonya di sini.
Modern, computerized, bersih dan canggih. Direktur Utama Adhi Karya, Kiswodarmawan, kepada VIVAnews mengatakan, peluncuran mock up ini dilakukan untuk mengedukasi masyarakat mengenai bentuk monorel yang nantinya akan dibangun di pinggir jalan tol Jakarta-Cikampek milik Jasa Marga ini.Manajemen PT Angkasa Pura II membenarkan jika saat ini perseroan tengah menjajaki kerja sama dengan PT Adhi Karya Tbk dan PT Industri Kereta Api (Inka) untuk membuat monorel. Moda transportasi massal itu akan melayani angkutan di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Direktur Utama AP II, Tri Sunoko, di sela peresmian replika monorel di Madiun, Senin 6 Mei 2013, mengatakan, monorel itu nantinya dapat dimanfaatkan oleh penumpang dan pegawai di sekitar bandara. Dalam pengoperasian monorel itu, Angkasa Pura II tidak memungut biaya sepeser pun. (VIVAnews)
No comments:
Post a Comment