News in Picture

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sunday, May 12, 2013

Pesawat Panel Surya Mengudara di Amerika


Solar Impulse akan melakukan perjalanan selama 2 bulan.


Solar Impulse

Tentu Anda masih ingat dengan pesawat berbahan bakar tenaga matahari atau panel surya. Solar Impulse. Setelah melakukan uji coba penerbangan dari Spanyol menuju Maroko, kini pesawat ramah lingkungan itu mengudara perdana di langit Amerika.

Pesawat itu baru saja memulai penerbangan hingga dua bulan ke depan menuju bandara John F Kennedy, New York, melalui Dallas dan Washington.

Telegraph melansir, 7 Mei 2013, pesawat itu telah lepas landas dari Moffett Field, bandara di San Francisco, menuju pemberhentian pertama yaitu Phoenix, Arizona, yang memakan waktu 19 jam perjalanan santai.

Sepanjang penerbangan, Solar Impluse dikendarai oleh pilot asal Swiss, Bertrand Piccard, dan penggagas proyek Andre Borschberg. Keduanya saling bergantian.

"Ini bukan cara mudah untuk terbang, tapi ini cara yang paling menakjubkan. Semakin Anda terbang, semakin banyak energi yang Anda miliki di pesawat," kata Piccard.

"Kami ingin menginspirasi orang di dunia sebanyak mungkin untuk memiliki semangat yang sama. Berani, berinovasi, dan menciptakan," tambahnya.

Memiliki daya energi mirip dengan skuter motor, pesawat ini dilengkapi 12 ribu sel surya yang dipasang pada 208 kaki sayap pesawat.

Untuk baterai isi ulang pesawat, mirip dengan mobil Tesla, yakni mengumpulkan tenaga saat hari terang dan digunakan saat hari gelap.

Solar Impulse. (Telegraph)

Mendunia

Mengendalikan kokpit seukuran mobil bukanlah perkara yang gampang. Meski ringan, tapi di sini justru letak risikonya. Rentan terhadap angin kencang, kabut, hujan dan awan gelap.

Tapi, penyelenggara proyek tetap yakin, proyek ini untuk meningkatkan dukungan seluruh dunia untuk mengadopsi teknologi yang ramah lingkungan.

"Saya berharap orang memahami potensi teknologi ini dan akan menggunakannya di lapangan," kata pilot Andre Borschberg, yang telah menghabiskan 20 tahun umurnya untuk terbang di Angkatan Udara Swiss.

"Jika kita tidak mencoba untuk terbang menggunakan energi terbarukan hari ini, kita tidak akan pernah bisa," tambahnya.

Proyek ini dimulai pada tahun 2003, dan telah menelan biaya sebesar 90 juta euro, setara Rp1,14 triliun, melibatkan insinyur dari pembuat eskalator Swiss, Schindler dan bantuan penelitian dari kelompok bahan kimia asal Belgia, Solvay.

Setelah melakukan penerbangan antarbenua dari Spanyol ke Maroko pada Juni tahun lalu, Solar Impulse kini menguji model pesawat yang lebih canggih. Solar Impulse dirancang untuk terbang di seluruh dunia pada 2015.
Jika Anda belum pernah melihat pesawat ini mengudara, Anda bisa melihatnya melalui tautan ini. (umi)
sumber : VIVAnews 

No comments: