News in Picture

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Wednesday, May 22, 2013

Kapal korvet berpeluru kendali Molniya Class



Molniya Class kapal korvet rudal

Sebagai sebuah kapal perang, Molniya Class memang memiliki ukuran yang relatif kecil. Panjangnya hanya 56 meter. Tapi kemampuan manuver dan daya tempurnya memang tidak diragukan lagi. Dengan kecepatan maksimum hingga 42 knot (78 km/jam), rudal dengan jangkauan hingga 80 km, serta system radar yang mumpuni dan kemampuan perang elektronik, menyebabkan korvet dari kelas Molniya ini menjadi kapal perang buatan Soviet yang cukup disegani oleh NATO pada awal kemunculannya.

Pada akhir dekade 1970an, Uni Soviet menyadari akan kebutuhan kapal tempur yang lebih layak laut dengan persenjataan yang lebih baik dan kemampuan radar yang bisa memindai kawasan target yang lebih luas. Kebutuhan kapal tempur jenis baru ini dirasakan setelah melihat kenyataan yang terjadi pada Perang Teluk yang pertama. Saat itu sebanyak 12 unit kapal perang jenis Osa-I buatan Uni Soviet yang digunakan oleh Irak menderita kehancuran akibat serangan rudal jarak pendek anti kapal yang ditembakkan oleh helikopter Lynx milik Inggris. Radar Osa-I tak mampu mengendus kehadiran Lynx sebab helikopter-helikopter tersebut terbang dibawah cakrawala radar Osa-I. Seperti muncul secara tiba-tiba, helikopter-helikopter Lynx dengan mudah membantai armada kapal Osa-I.

Dari beberapa literatur menginformasikan bahwa pihak NATO menyebut Tarantul Class untuk kapal-kapal Molniya Class yang hanya diproduksi untuk kebutuhan ekspor ke beberapa negara. Beberapa penamaan proyek digunakan untuk setiap paket ekspor Molniya Class. Misalnya Project 1242.1, Project 1241.8, Project 1241RE, dan sebagainya. Penamaan proyek yang berbeda menandai perbedaan fungsi dan konfigurasi kapal Molniya yang berbeda pula.

Beberapa negara telah membeli lisensi dari korvet Molniya Class untuk dikembangkan dan diproduksi di negaranya masing-masing. Misalnya Vietnam yang beberapa waktu lalu telah berhasil menyelesaikan sebuah kapal artileri Molniya Class, lalu India, China, Bulgaria, dan beberapa negara lain. Kabarnya Malaysia juga tertarik untuk membeli lisensi Molniya Class guna diproduksi di galangan kapal lokal. Ini cukup untuk mendudukkan Molniya Class sebagai jenis kapal perang rancangan Rusia (Uni Soviet) yang cukup sukses secara komersial.

Berikut ini adalah spesifikasi kapal berpeluru kendali Molniya Class.

Karakteristik Umum

  • Type : Kapal korvet berpeluru kendali
  • Bobot : 550 ton
  • Panjang : 56,1 meter
  • Lebar : 10,2 meter
  • Draft : 2,65 meter
  • Crew : 44 Orang
  • Mesin : 2 unit mesin turbin COGAG, masing-masing berdaya 11.000 hp atau 2 unit mesin jelajah masing-masing berdaya 4000 hp
Kinerja
  • Kecepatan maksimal : 42 knot (78 km/jam)
  • Jangkauan pada kecepatan jelajah : 2.400 mil
Persenjataan
  • 4 unit rudal jelajah Moskit SS-N-22 Sunburn (pada versi Project 1242.1)
  • 16 unit rudal Uran-E SSN-X-25 (pada versi Project 1241.8)
  • 8 unit rudal Uran-E SSN-X-25 (pada versi Project 1241 RE)
  • 12 unit rudal anti pesawat IGLA -1M AD
Peralatan Elektronik
  • Komunikasi bantuan radio HF dan UHF
  • Radar navigasi
  • RDF (Radio Direction-Finder)
  • Navigasi Satelit
  • Radar deteksi target permukaan dan udara
  • Radar pemandu rudal jelajah
  • Radar pemandu tembakan sistem meriam kapal
  • 2 unit Decoy PK-10
fas.org, wikipedia.org

No comments: