News in Picture

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sunday, May 5, 2013

Seberapa Kuat Negara Indonesia ???



Uji coba Roket R-Han 122




KRI Banda Aceh 593. Kapal militer LPD buatan PT PAL Surabaya
Kapal ini mampu mengangkut 5 Helikopter di atasnya, dan
4 di dalam perut Kapal.
Pertanyaan sulit, tidak mudah juga menjawabnya. Yang lebih sulit adalah mewujudkan jawaban lisan ke dalam tindakan nyata yang menghasilkan.

Seberapa kuat kita ?
Jika pertanyaan itu dikhususkan pada kekuatan pertahanan dalam menghadapi ancaman dari luar, maka Dephankam-lah yang lebih berkompeten menjawabnya. Namun sebagai orang awam, kita mungkin bisa mereka-reka, secara kasat mata, bahwa kita cukup kuat. Global Fire Power mengurutkan kekuatan militer Indonesia berada pada peringkat ke-15 di dunia, di atas Australia (23), Kanada (19), dan terkuat di ASEAN, bahkan lebih kuat dari Jepang (17). Itu posisi kita sekarang, saat usia Indonesia baru 67 tahun, sementara Australia dan Jepang lebih dari 367 tahun merdeka, dan Amerika 700 tahun lebih awal memulai industrialisasinya. Belanda mulai menjajah Indonesia pada abad 16. Belanda membangun benteng Nassau di Bandaneira pada tahun 1609, jadi, kata Des Alwi, kita dijajah Belanda itu lebih dari 500 tahun, bukan 350 tahun. Bahkan di Bandaneira usaha kolonisasi Eropa dimulai pada tahun1529 saat kontingen Portugis berperang dengan orang-orang Banda dan mereka gagal membangun benteng.  

Kapal Cepat Rudal Beladau 643 bauatan dalam negeri (PT PAL), resmi digunakan.

Indonesia adalah negara besar, dan sudah seharusnya punya kekuatan yang disegani. Kita tidak seharusnya membandingkan kekuatan dengan negara-negara tentangga, terutama Malaysia--kita tidak akan berperang melawan saudara serumpun--, bandingan  kita adalah dengan India, Brazil, Meksiko, Italia, dan bila perlu menjadikan negara-negara maju sebagai standard mengukur diri.
Helikopter serang TNI AD  Bell-412 EP buatan PT DI, divisi rotary wings.,


India, salah satu kekuatan Asia di samping China, telah menjelma menjadi kekuatan baru. Dengan kemampuan ekonomi 10 terbesar dan militernya sekarang yang terbesar ke-4 di dunia, India bahkan berani menggertak Italia sehingga Italia keder lalu menyerahkan dua tentaranya agar dikirim ke India untuk di adili. Jika India maju pesat, maka kita pun mampu melakukannya. India dan Indonesia 50 tahun yang lalu adalah sama-sama negara miskin. Mereka tidak lebih makmur dibandingkan dengan kita. Tetapi sekarang mereka telah bermertamorfosis menjadi negara paling dinamis di Asia, dengan ekonomi terbesar kelima di dunia, dan kekuatan militer yang bahkan membuat negara Barat, Italia, merasa 'takut' bersitegang dengan mereka.
Pesawat CN 295 milik TNI AD buatan PT DI sedang mengudara. Dalam pameran Dirgantara di Langkawi, Malaysia, beberapa negara seperti Thailand, Philipina, Malaysia, Brunei, memesan pesawat ini. Malaysia adalah pengguna terbesar dan pemesan terbanyak bersama Korea Selatan. 
Sekedar catatan, beberapa waktu lalu nelayan India ditembak mati oleh marinir Italia di perairan India karena disangka perompak. Peristiwa itu menyulut ketegangan antara India-Italia, setelah duta besar Italia untuk India meminta ijin agar pemerintah India membiarkan kedua marinir itu pulang ke negaranya untuk mengikuti pemilu. India bersedia melepaskan keduanya dengan satu syarat : keduanya akan kembali ke India untuk diadili pasca pemilu, atau dubes Italia untuk India sebagai jaminannya.  Sang dubes berjanji, namun belakangan dengan berbagai dalih marinir itu menolak kembali ke India. Menteri luar negeri Italia bahkan menolak dengan mengatakan bahwa pemerintah Italia tidak akan menyerahkan kedua tentaranya ke pemerintah India karena menurut mereka kejadiannya di perairan internasional, bukan di wilayah India.

PT DI akan memproduksi helikopter jenis Haevy Cougar EC 725 ini  untuk menggantikan Puma.
Helikopter ini lebih canggih dengan equipment lebih lengkap.
Rakyat India marah. Sebagai balasannya, India memberi dua pilihan pada Italia : serahkan dua orang marinir pembunuh itu ataukah duta besar mereka di New Delhi tidak akan ke mana-mana. Ketegangan meningkat berubah menjadi perang psikologis. Dalam sebuah momen di balapan internasional di New Delhi, Valentino Rossi menyelesaikan balapannya dengan mengibarkan bendera kesatuan marinir Italia untuk 'mengejek' pemerintah India bahwa Italia mampu berbuat apa saja demi membela prajuritnya. Tindakan Rossi menuai kritikan dari masyarakat India dan momen itu memicu nasionalisme yang lebih besar.
PT Dirgantara Indonesia Serahkan Bell ke TNI
Teknisi dan staf PT Dirgantara Indonesia mempersipakan display helikopter Bell saat serah terima dua unit helikopter Bell 412 EP untuk TNI AD dan satu unit untuk TNI AL di hanggar PT DI, Bandung, Jawa Barat, Jumat (2/3). TNI sampai saat ini baru memiliki 76 unit helikopter. TEMPO/Prima Mulia

Perdana Menteri Italia akhirnya bersedia menyerahkan kedua tentaranya ke New Delhi, setelah duta besarnya di India 'ditahan' sebagai ganti jaminan. Menlu Italia mengundurkan diri sebagai protes atas kebijakan PM dan mengkritik bahwa apa yang dilakukan pemerintahnya sungguh merupakan tindakan penakut.
n 2130 iptn
Pesawat N 2130 asli hasil rancangan Indonesia.
PT Regio Prop dan PT DI berencana menghidupkan
kembali pesawat komersial jenis ini untuk
memenuhi pasar asia pasifik yang tumbuh cepat.
Peristiwa ini memberi pesan penting pada kita bahwa Italia, salah satu kekuatan Eropa, ternyata keder juga menghadapi India, sebagai salah satu negara berkembang, yang punya rudal Brahmos.

India merdeka hampir bersamaan waktunya dengan Indonesia, keduanya punya sejarah yang sama, pernah mengalami penindasan oleh bangsa Eropa. Jika India dijajah oleh Inggris, Indonesia dijajah oleh Belanda. Orang-orang Eropa semula berniat menyebarkan agama Kristen / Katolik ke Asia, namun nafsu rakus dan sifat tamak telah membuat mereka seperti monster. Pada dasarnya mereka memang penjajah, imperialis, dan pelanggar HAM berat. Tiba-tiba saja sekarang ini mereka merasa sok suci, sok manusiawi, namun sifat angkara murka mereka tetap belum berubah : Irak diserang, Pakistan di bom, rakyat Afganistan di bantai, Mali dibombardir dan lain-lain kejahatan kemanusiaan yang melanggar hukum internasional.
Pesawat N 2130 rancangan dalam negeri.  Pesawat jenis ini seharusnya sudah menmgudara pada tahun 2005 yang lalu, andai saja IMF tidak memaksa Indonesia menghentikan program ini ketika krisis 1998. Boeing dan Airbus boleh jadi meminta IMF mematikan PT DI karena akan mengambil pangsa pasar mereka.
Pesawat N 2130 adalah pesawat sekelas Sukhoi Superjet 100 
Sama seperti India, Indonesia adalah negara besar. Walau sedikit tertinggal dari India, kita sebenarnya mampu seperti mereka. Kita mampu menguasai teknologi yang dikuasai oleh negara-negara maju, membuat peralatan tempur berkualitas : Kapal Cepat Rudal, Pesawat militer, rudal, satelit, Tank, Panser, senapan mesin, dan bahkan teknologi nuklir.

Pesawat Jet N 2130 berkapasitas 80-130 penumpang.
Pesawat seperti ini kira-kira R-80 yang akan dikembangkan
lagi menjadi lebih canggih oleh Ilham Habibie, antara lain
digitalisasi perangkat.
Industri pesawat terbang kita bahkan lebih baik dari China. BATAN mampu mengembangkan teknologi nuklir  jika saja pemerintah mau. BATAN sudah sejak dulu mengatakan bahwa penguasaan teknologi nuklir kita sudah sangat maju, lebih siap dari negara-negara lain di Asia Tenggara untuk segera diaplikasikan ke dalam energi pembangkit tenaga listrik, kapal selam, dan lain-lain. Tinggal menunggu kata 'ya', dari pemerintah, maka ilmuwan-ilmuwan kita itu sudah lebih dari mampu untuk mewujudkannya.
Pakar nuklir Indonesia : Yudiutomo dan Kusnanto sukses menghasilkan radioisotop pengayaan tingkat rendah yang hanya satu-satunya di dunia.  Negara-negara lain di dunia hanya bisa melakukan pengayaan Uranium tingkat tinggi. Bersama Batantek, mereka ekspansi bisnis ke Amerika Serikat  yang memiliki pangsa pasar radioisotop potensial. Penemuan mereka mennjadi reaktor berbahan bakar cair untuk radioisotop  pertama di dunia.


Jadi, seberapa kuat kita ?

Jawabannya adalah kita sangat kuat. Kita mampu menjadi sekuat India atau Brazil, mengejar Cina atau Rusia suatu saat nanti, jika kita konsisten mampu membangun perekonomian kita di atas 6 % per tahun atau lebih, sementara negara-negara maju sedang terpuruk.
Kapal Perang KRI Banjarmasin - 592, buatan PT PAL Indonesia
Kapal Perang KRI Banjarmasin 592 buatan PT PAL.
Monopoli AS-Uni Eropa akan berakhir. Itu kata menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov, dalam pertemuan BRICS (Brazil, Rusia, Cina, India, South Africa) di Durban, Afrika Selatan, beberapa waktu yang lalu. BRICS (andai Indonesia menerima ajakan untuk bergabung, maka akan menjadi BRIICS) adalah kekuatan baru yang kompetitif, kumpulan negara-negara berkembang denganEmerging Market paling progresif, yang dalam sejarahnya tidak memiliki dosa masa lalu di Afrika, Asia, dan Amerika Latin, yakni tidak pernah menjadi penjajah, tidak pernah memaksakan demokrasi ke negara lain dengan menggunakan pesawat tempur dan tentara, dan punya prinsip tidak akan mencampuri urusan dalam negeri negara lain. Filosofi BRICS ini sebenarnya sejalan dengan filosofi Indonesia dan ASEAN, tapi entah kenapa pemerintah kita tidak tertarik bergabung dengan mereka ? Pernyataan Lavrov ini menyindir secara terang-terangan perilaku negara-negara Barat yang sejak dari dulu memuakkan !!
Ya, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya NATO adalah agresor yang paling banyak membantai manusia tak berdosa di seluruh muka bumi.
Pembuatan Kapal PKR dari Belanda dan Kapal Selam dari Korea ditargetkan selesai 2016, setelah itu PT PAL akan membuat unit lainnya (photo : Schelde)
Indonesia sedang berbenah. Kita sedang berjuang keras mengatasi korupsi di segala bidang, mencoba bermetamorfosis mencari bentuk sistem demokrasi dan pemerintahan yang paling sesuai dengan keadaan kita sendiri. Kita bukan AS, dan kita tidak akan pernah menjadi AS. Kita bukan Inggris dan tidak akan menjadi seperti Inggris. Tapi kita mungkin bisa belajar dari Jerman yang memiliki sistem pemerintahan demokratis bebas korupsi, di mana partai-partai politik dibiayai oleh negara dengan jatah tertentu yang cukup dan keuangan partai diaudit oleh negara, sehingga parpol tidak mencari dana dengan korupsi atau meminta sumbangan dari pengusaha hitam dengan kompensasi yang merugikan rakyat banyak. Simbiosis antara Pejabat-Pengusaha hitam paling nyata merugikan rakyat adalah antara Kartel Bawang putih dengan Kementan dan Kemendag. Juga antara pejabat Kementerian ESDM dengan perusahaan Migas asing Chevron, Exxon, Freeport, Total, dan lain-lain--dari mulai penyusunan RUU migas/Minerba yang lebih mirip infrastruktur hukum untuk melayani asing ketimbang membela kepentingan nasional.  Jadi korupsi ini memang harus dibantai sampai tuntas agar kelak kita bisa menjadi salah satu negara terkuat baik secara ekonomi, militer, dan mental-spiritual.

Jerman, berbeda dengan AS atau Spanyol. Negara Eropa satu ini bangkit setelah hancur akibat Perang Dunia II, kini menjadi kekuatan tangguh dalam bidang teknologi tinggi maupun ekonomi. Sekarang ini, Jerman-lah satu-satunya negara Eropa yang menalangi Cyprus, Yunani, dan Spanyol yang dilanda krisis hebat. Ekonomi Jerman adalah yang terkuat di Eropa. AS dulu juga belajar dari Jerman membuat roket dan pesawat. Berkat orang-orang Jerman AS bisa ke bulan dan Mars. Jerman juga terkenal karena sastra dan para pemikir / filosof-nya yang mendunia seperti Goethe dan Karl Max. Pemimpin Jerman juga sangat terbuka, anti diskriminasi terhadap minoritas Muslim di sana, tidak seperti Perancis yang sekuler agresif. Jerman juga secara historis dekat dengan Indonesia. BJ Habibie adalah warga kehormatan Jerman. Berkat Jerman kita bisa buat pesawat. Wapres Boediono pernah mengatakan bahwa kita bisa belajar dari pengalaman Jerman dalam sistem ekonomi.
Kapal selam
PT PAL Indonesia optimistis lima tahun ke depan mampu merenovasi dan membangun kapal selam sendiri. Tekad itu dibuktikan dengan diikutkannya karyawan PT PAL Indonesia dalam Transfer of Technology (ToT) di Korea Selatan.
Ekonom Rizal Ramli juga pernah mengatakan bahwa kita juga bisa belajar dari pengalaman Jerman dalam berdemokrasi. Menurut beliau, sebaiknya parpol diberi jatah oleh negara dengan budget yang sama untuk merekrut Caleg berkualitas dan biaya kampanye sebesar masing-masing 5 triliun. Cara ini diterapkan di Jerman. Jumlah ini tak seberapa dibandingkan ratusan triliun yang digunakan partai lewat korupsi. Karena jatah keuangan dari APBN, maka negara berhak mengaudit penuh penggunaannya.

Jika demokrasi dan sistem pemerintahan kita sudah benar, maka kita akan mampu berlari lebih cepat lagi. Sekarang saja, dengan kondisi korupsi masih merajalela, kita mampu menjadi negara dengan ekonomi terkuat ke-16 (2011) dan ke-14 (2012) di dunia, mengalahkan Belanda, Australia, beberapa negara Eropa, dan menjadi terbesar di ASEAN.
Era baru PT PINDAD di bawah Menteri BUMN Dahlan Iskan : Fokus pada bisnis inti, melepas bisnis yang tidak ada hubungannya dengan industri pertahanan & keamanan. Hasilnya ? Revenue PT PINDAD naik secara signifikan.  Bersama PT DI, PAL, LEN, LAPAN, dan Krakatau steel  bahu membahu memajukan industri strategis nasional.
Semenjak Menteri BUMN dipegang Dahlan Iskan, industri-industri penting di bawah BPIS kita maju pesat. Dari semula PT PAL yang rugi terus sekarang mampu menyelesaikan beberapa proyek pembuatan Kapal Cepat Rudal dan Kapal Kelas Sigma secara mandiri; dari semula PT DI megap-megap kini malah mulai menangani proyek-proyek baru berjangka panjang baik dari pemerintah, negara lain, dan dari Air Bus. LAPAN sudah mampu membuat satelit sendiri belajar dari Jerman. PINDAD sudah mampu membuat panser dan beberapa senjata andalan, dan beberapa tahun lagi akan membuat sendiri Tank kelas medium. PT INKA sudah mulai mau bangkit dari mati suri dengan membuat Kereta modern bandara Soekarno-Hatta dan ekspor ke Malaysia/Singapura. Krakatau Steel memasok semua keperluan baja untuk industri Kapal kita yang mulai fokus pada pembuatan kapal militer. ITS, ITB, UI, UGM, dan beberapa perguruan tinggi lain telah mampu membuat konsep mobil Hybrid dan Green Car yang amat potensial ke depannya. Siswa-siswa SMK kita juga mampu merakit mobil sekelas Daihatsu Xenia bernama mobil ESEMKA. Banyak pula SMK yang mampu merakit laptop sendiri sekelas ACER, Compaq, maupun Toshiba.
Panser Anoa
Panser Anoa menjelang misi PBB
Dari sini terlihat bahwa kita punya potensi yang sangat baik untuk bisa mengejar ketertinggalan kita dari negara-negara maju. Jika kita konsisten dan bahkan bisa memberantas korupsi di segala bidang, maka kita akan bisa mencapainya dengan lebih cepat. Untuk bisa seperti Brazil atau India, rasanya tidak akan sulit. Jangan lagi kita bandingkan dengan Malaysia atau Thailand, karena mereka bukan level kita. Kita harus melihat ke depan, bisa maju seperti Jerman, namun tetap riligius sesuai dengan nilai-nilai Islam, dan budaya kita sendiri. Kita tetap dengan standard etika dan moral yang tinggi. Kita tidak tertarik menjadi sebebas AS di mana homoseks dilegalkan, seks bebas begitu merajalela, atau Italia di mana mafia obat bius/Narkoba begitu berkuasa, judi merusak tatanan.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro memegang senjata buatan PT PINDAD, dalam pameran senjata militer di Jakarta (8/2). Dalam kunjungan ke China, disepakati alih teknologi antar kedua negara
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro memegang senjata buatan PT PINDAD, dalam pameran senjata militer di Jakarta (8/2). Dalam kunjungan ke China, disepakati alih teknologi antar kedua negara (sumber: AFP)
Bolehlah dalam hal moral etika sama seperti Rusia yang melarang homoseks dan pornografi. Kita tidak perlu ikut-ikutan seperti AS yang bebas mutlak, toh AS juga kaya dan maju lantaran dibangun dari menghisap kekayaan alam dari negara-negara lain seperti Venezuela, Argentina, Indonesia, Timur Tengah, dan negara-negara lain di seluruh dunia.
Bosan jadi bulan-bulanan produk asing, Indonesia (Kadin) akan membuat Tablet sendiri ! Tablet canggih ini akan sangat 'Indonesia', karena fitur-fiturnya disesuaikan dengan kebutuhan khas Indonesia. Produksi massal akan dimulai tahun ini, harganya  untuk masyarakat Rp 600.000.
Tapi Indonesia, Venezuela, Bolivia, Meksiko, Brazil, Argentina, dan negara-negara anti penjajahan lain di dunia mulai sadar dan pintar. Negara-negara berkembang itu kini sadar bahwa selama ini telah dikibuli oleh Barat lewat Freeport, Exxon, Newmont, Chevron, Total, British Protheleum, IMF, Bank Dunia, ADB, dan bahkan  WTO. Makanya sekarang Barat krisis berat karena tidak bisa lagi seenaknya menghisap darah negara-negara lain di dunia yang lebih lemah sebagai sumber kemakmuran. Krisis Eropa dan AS diperkirakan tidak akan cepat pulih. Di Eropa, hanya Turki yang ekonominya tumbuh di atas 3 % per tahun. BRICS akan mengambil alih, dan boleh jadi, BRICS akan berubah menjadi BRIICS. Tambahan I satu lagi adalah kependekan dari Indonesia.
Harpoen
Harpoen, aplikasi Indonesia juara dunia. 

Ekspor kereta api oleh PT INKA ke Malaysia.

Menteri BUMN Dahlan Iskan memerintahkan PT INKA agar berkonsentrasi pada bisnis pembuatan kendaraan Transportasi, dan meninggalkan bisnis lain yang tidak ada hubungannya dengan bisnis inti. Fokus adalah kunci keberhasilan. PT Industri Kereta Api (INKA) Persero, saat ini sedang mengikuti proses tender pengembangan KRL Commuter khusus rute Bandara Soekarno Hatta-Sudirman Baru. Untuk rencana pengembangan KRL khusus tersebut, BUMN kereta yang bermarkas di Madiun Jawa Timur ini, menggandeng produsen kereta kelas dunia asal Kanada, Bombardier. 

Saat ini PT INKA juga sedang menyelesaikan proyek pembuatan Monorail untuk DKI Jakarta
dan alat transportasi serupa di Bandung, Surabaya, dan Makassar bersama Hadji Kalla.  Untuk DKI, mereka bekerjasama dengan Edward Soeryadjaja, pendiri Astra, untuk mewujudkan Blue Line dan Green Line. 
Mobil Listrik buatan Mahasiswa ITS.

Bus gandeng Buatan PT INKA. Lumayan bagus, dilengkapi dengan GPS, kamera CCTV dan on-board monitor
Dahlan Iskan sedang mencoba Instrumen di dalam mobil Tucuxi, buatan Asep Darmadi, lulusan ITS.

No comments: